Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ramadhan 2023

Jangan Terlambat! Begini Cara Bayar Utang Puasa Jelang Ramadhan 2023, Lengkap Bacaan Niatnya

Masih ada waktu bagi umat muslim untuk melunasi utang puasanya sebelum tiba Ramadhan 2023. Ketentuannya ada dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Tribunnews.com
Cara membayar utang puasa jika lupa jumlahnya. Membayar utang puasa hukumnya wajib dan dapat dilakukan sebelum Ramadhan 2023 tiba. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebentar lagi Ramadhan 2023 tiba. Tinggal satu minggu lagi sebelum datang bulan suci yang penuh keberkahan bagi umat muslim.

Sebelum melakukan puasa di Ramadan 2023, ada baiknya untuk mengganti utang puasa (qadha) tahun lalu.

Hal ini agar ibadah yang dilakukan di Ramadhan 2023 tidak ada lagi beban, termasuk beban utang puasa.

Sebagaimana diketahui, terdapat beberapa penyebab seseorang tidak bisa melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, di antaranya haid, menyusui, hamil, sakit atau lainnya.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan YouTube Ustaz Abdul Somad, bagi seseorang yang ingin membayar utang puasa, batas waktunya adalah sampai bulan Ramadhan selanjutnya (tahun ini) tiba.

Itu artinya, hingga hari terakhir di bulan Syaban, seorang muslim masih bisa melakukan puasa qadha bulan Ramadhan tahun lalu.

Ketentuan membayar utang puasa bulan Ramadan dapat dilihat jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:

Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Baca juga: Keutamaan Merutinkan Puasa Senin Kamis, Ini Doa dan Tata Cara Puasa Senin-Kamis

Lantas bagaimana bacaan niat puasa qadha?

Dilansir TribunnewsBogor.com dari berbagai sumber, berikut bacaan niat puasa qadha atau membayar utang puasa.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhaai fardhi syahri ramadhaana lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Cara membayar utang puasa yang sudah bertahun-tahun

Dalam hal ini, Ustaz Abdul Somad memberikan arahan untuk menentukan terlebih dahulu jumlahnya.

Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.

Dalam penyampaiannya, ia juga menekankan bahwa puasa qadha yang dilaksanakan pada Senin dan Kamis akan diberi dua pahala.

Yakni, puasa senin kamis dan puasa qadha dengan satu niat.

Lalu bagaimana jika lupa jumlah utang puasa bulan Ramadhan tahun lalu?

Akademisi muslim dari IAIN Surakarta, Dr Aris Widodo memberi penjelasan.

Menurut dia, sebaiknya setiap utang puasa harus dicatat. Ini sebagai langkah antisipasi jika ke depan lupa dengan utang tersebut.

"Saya memberikan dua jawaban yang bersifat antisipatif dan yang bersifat implementatif," ujarnya.

Antisipatif adalah kita harus membuat catatan terkait jumlah utang puasa kita.

Baca juga: Resep Menu Buka Puasa Ramadhan 2023, dari Cemilan hingga Makanan Berat

Hal ini sesuai dalam surat al-baqarah ayat 282 yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya".

"Mengapa dituliskan? Disebutkan di dalam antar ayat itu apabila kita merasa terlupa maka kita kemudian ingat dengan catatan itu, ini langkah yang pertama, kita perlu menuliskan jumlah utang kita," jelasnya.

Kemudian yang kedua adalah langkah implementatif.

Langkah ini diambil ketika kita merasa ragu atau lupa dengan jumlah utang puasa.

"Yang kedua langkah implementatif, bagaimana jika kita ternyata lupa menuliskannya juga sehingga kita ragu-ragu dengan jumlah utang puasa kita," ucapnya.

Aris Widodo mengatakan, apabila lupa dengan jumlah utang puasa Ramadhan tahun lalu, bisa mengambil jumlah yang lebih banyak.

Misal, apabila ragu memiliki utang puasa 7 atau 8 hari, maka dianjurkan untuk mengambil yang 8 hari.

"Karena kita akan merasa akan yakin dengan itu, kita menutup yang tujuh sekaligus yakin dengan yang delapan," tutur Aris.

Hal ini merujuk pada Hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, "Apabila di antara kalian lupa atau ragu tentang sholatnya, maka hendaklah dia membuang keraguan itu dan mengambil yang yakin".

Ini juga sesusai dengan kutipan hadist, "Da'maa yuribuuka ila maa laa yuribuka" yang artinya Tinggalkan hal-hal yang meragukanmu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved