Kisah Bripka Joko Polisi yang Nyambi Jadi Tukang Gali Kubur, Niat Mulia Bantu Ekonomi Orangtua

Pekerjaan menggali kuburan warga di Pemakaman Muslimin Peng Ah Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, sudah dilakoninya

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Istimewa via Tribunnews
Bripka Joko Hadi Aprianto seorang anggota polisi asal Samarinda yang menyambi sebagai tukang gali kubur 

Niat kemanusiaan

Dahulu, saat masih SMP, Bripka Joko bercerita, dirinya mendapatkan upah Rp 35.000 dari menggali kuburan.

Upah itu digunakan untuk membantu orangtuanya.

Namun dari niat semula mencari tambahan penghasilan untuk keluarga kini bergeser.

Bripka Joko yang menjadi ketua penggali kubur kini melakukan pekerjaan tersebut karena kemanusiaan.

Baca juga: Unik, DPKPP Kabupaten Bogor Gelar Lomba Gali Kubur Antar TPU, Hadiahnya Rp 5 Juta

"Dulu waktu masih sekolah SMP Rp 35.000 upah gali kubur, sekarang saya sering nombok, biasanya bagi yang kurang mampu saya gratiskan, tapi anggota tetap saya gaji pakai uang pribadi," kata ayah dari lima orang anak itu.

Kuburkan 14 jenazah sehari

Bripka Joko menjelaskan, di pemakaman tersebut ada tim penggali kubur lain selain timnya.

Sehingga pekerjaan memakamkan warga bisa dibagi dua tim.

Rata-rata dalam seminggu, timnya bisa menguburkan 8-11 jenazah.

Namun, Bripka Joko mengatakan, paling banyak timnya menguburkan 14 jenazah sehari saat pandemi Covid-19.

Ilustrasi kuburan
Ilustrasi kuburan (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Kalau yang paling banyak pas Covid-19 ada 14 jenazah sehari.

Kalau satu minggu ini kami kuburkan 11 jenazah," ungkap dia.

Dukungan pimpinan

Meski sudah menjadi anggota polisi, Joko tetap setia melakukan kerjaan sampingannya itu.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved