Ngaku Kerja di Angkasa Pura, Mamah Muda yang Tewas Dimutilasi di Sleman Bukan Pacar Pelaku: Open BO

Pelaku mutilasi mamah muda di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan. Ia membantah berpacaran dengan korban.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribunnews
Pelaku mutilasi mamah muda di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan. Ia membantah berpacaran dengan korban. 

Ia membawa kabur motor milik korban dan uang Rp 230.000 dari AI.

Diketahui Heru Prasetyo menyerang korban dengan membabi buta menggunakan senjata tajam yang telah ia siapkan.

Ia mengaku memutilasi tubuh AI dengan tiga bagian besar, dan 62 bagian kecil di kamar mandi.

Pelaku mutilasi di Sleman ternyata sudah memiliki niat untuk keluar dari pekerjaannya setelah membunuh, bahkan ia juga dengan niat mengambil cuti untuk membunuh korban di penginapan
Pelaku mutilasi di Sleman ternyata sudah memiliki niat untuk keluar dari pekerjaannya setelah membunuh, bahkan ia juga dengan niat mengambil cuti untuk membunuh korban di penginapan (Istimewa/kolase)

Alat yang digunakan Heru Prasetyo berupa cutter dan gunting.

Heru Prasetyo juga sempat membersihkan kamar yang ia sewa dari darah yang berserakan saat memutilasi korban.

Berdasarkan keterangan Polda DIY, tersangka menghabisi nyawa korban karena ingin mendapatkan uang dengan cepat untuk melunasi utang-utangnya.

Tersangka ini terlilit utang pinjaman online (pinjol) dari tiga aplikasi.

Utangnya di tiga aplikasi pinjol tersebut senilai Rp 8.000.000.

“Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra, di halaman Direskrimum Polda DIY.

Baca juga: Fakta Mutilasi di Sleman, Korban Akan Menikah Setelah Lebaran, Calon Suami Belum Dikabari Ayu Tewas

Keinginan untuk mendapatkan uang cepat itulah yang menjadi pemicu tersangka nekat membunuh korban.

Dari hasil pemeriksaan polisi, harta benda korban yang dikuasai pelaku antara lain: 1 unit sepeda motor merek Honda tipe Scoopy warna putih, 1 unit Handphone (HP)

Setelah membunuh korban dan menguasai harta milik korban, tersangka menjual HP korban dan mendapatkan uang senilai Rp 600.000.

Namun sepeda motor milik korban belum sempat dijual oleh pelaku.

Mengaku Kerja di Angkasa Pura

Kepada keluarganya, ibu dua anak ini rupanya mengaku selama ini bekerja sebagai pegawai di Angkasa Pura.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved