Fakta Pelajar SMA di Bogor Dikeroyok 8 Seniornya, Dituduh Mencuri dan Dihajar Sampai Hidungnya Patah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan kembali terjadi.

Kali ini terjadi di sekolah di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Bahkan, kekerasan ini terjadi antara sesama pelajar yang berada di sekolah tersebut.

Korbannya adalah seorang siswa kelas 1 SMA yang dikeroyok oleh seniornya.

Mereka beresekolah di boarding school atau sekolah berasrama.

Bahkan, pengeroyokan itu dilakukan oleh delapan orang seniornya.

Kronologi pengeroyokan

Peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada hari Sabut 18 Februari 2023 silam.

Bahkan, kejadiannya juga pada saat tengah malam.

Siswa kelas 1 SMA yang dikeroyok seniornya itu kondisinya pun babak belur.

Walaupun sudah satu bulan berlalu, kasus tersebut diungkit oleh orang tua korban.

Bahkan, orang tua korban juga akan membawanya ke ranah hukum.

Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga tidak terima.

Baca juga: Siswa Boarding School di Bogor Babak Belur Dikeroyok 8 Seniornya, Orang Tua Tak Terima

Orang tua korban, Rachmad menyatakan bahwa benar putranya dikeroyok oleh seniornya di sekolahan.

"Kejadiannya hari Sabtu tanggal 18 Februari 2023 sekitar pukul 23.00 - 24.00 WIB," kata Rachmad dalam keterangannya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (30/3/2023).

Saat dikeroyok, menurutnya putranya dibawa oleh seniornya itu ke dalam sebuah gudang asrama.

Para seniornya membawa dan mengeroyok putranya dengan alasan korban melakukan pencurian.

Bahkan, setelah dibawa ke gudang, para pelaku meminta juniornya itu mengaku bahwa telah mencuri.

Tetapi, korban merasa tidak melakukan hal tersebut.

Hingga akhirnya korban pun membantahnya akan hal itu.

Baca juga: Kronologi Siswa Boarding School di Bogor Bonyok Usai Dikeroyok 8 Seniornya, Korban Dituding Mencuri

Mendengar juniornya yang tidak mengaku, para pelaku langsung mengeroyoknya.

Bahkan, korban dipukuli secara bergiliran.

Korban dihajar pada beberapa bagian tubuh yang fatal, yakni dada, lengan dan wajah.

Serta, korban juga hidungnya sampai berdarah dan mengalami lebam pada matanya.

Bahkan, kondisi terakhir korban juga hidungnya mengalami patah tulang.

"Kondisi terakhir korban ditemukan bagian tulang hidung patah pada saat dilakukan rontgen," kata Rachmad.

Orang tua lapor polisi

Atas kejaian ini, orang tua korban langsung melaporkannya ke Polsek Babakan Madang.

Setelah dilaporkan, keluarga korban dan pihak sekolah sempat melakukan mediasi.

Beberapa kali mediasi itu dilakukan di KPAD Kabupaten Bogor.

Mediasi tersebut hanya dilakukan hingga 23 Maret 2023 lalu saja.

Dikarenakan dari hasil mediasi tersebut keluarga korban dan pihak sekolah belum mencapai kesepakatan.

Pihak keluarga pun berharap agar putranya mendapat keadilan dalam kejadian ini.

Baca juga: Kekerasan Sesama Pelajar Kembali Terjadi di Sentul Bogor, Senior Gebukin Junior Sampai Hidung Patah

"Semoga ada keadilan buat anak saya," ungkap Rachmad.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Bogor, Iptu Desi Triana membenarkan terkait adanya peristiwa pengeroyokan yang dilakukan oleh senior terhadap junior di sekolah tersebut.

Menurutnya, kasus tersebut pihak koban baru membuat laporan ke Polres Bogor.

"Baru buat LP dan proses penyelidikan pastinya sedang berjalan," singkat Iptu Desi Triana saat dikonfirmasi.

(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy/Reynaldi)