Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 karena Isu Israel? Ini Jawaban Lengkap Erick Thohir
Erick Thohir akhirnya ungkap penyebab utama Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U20. Bukan karena penolakan timnas Israel
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 akhirnya ditanggapi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Tiba di Indonesia usai bertemu FIFA, Erick Thohir mengurai detail kabar gagalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U20 tersebut.
Pun dengan penyebab utama FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah.
Sebelumnya santer beredar isu bahwa pembatalan tersebut karena banyaknya aksi penolakan terhadap timnas Israel untuk datang ke Indonesia.
Namun jika ditilik dari surat yang disampaikan FIFA perihal alasan membatalkan Indonesia jadi tuan rumah, tak ada pernyataan soal Israel atau penolakan.
Yang ada di surat tersebut adalah membahas soal tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir pun angkat bicara.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Jumat (31/3/2023), Erick Thohir menyampaikan argumennya terkait penyebab utama batalnya Indonesia jadi tuan rumah.
"Pencoretan Indonesia karena Kanjuruhan atau karena penolakan Timnas Israel?" tanya awak media.
Menjawab pertanyaan tersebut, Erick Thohir mengurai asumsinya.
Baca juga: Pak Erick Jadi Trending Setelah Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Gibran: Ada Plan B
Bahwa alasan FIFA membatalkan Indonesia jadi tuan rumah karena ingin melihat sepakbola Indonesia semakin bertransformasi menjadi lebih baik lagi.
Hal tersebut pada akhirnya berkaitan dengan tragedi Kanjuruhan yang sempat disorot FIFA perihal keamanan di Indonesia.
"Kalau di surat FIFA, pengertian saya justru terbalik. FIFA bicara transformasi lagi, FIFA menyiapkan tim untuk transformasi sepakbola (di Indonesia). Salah satunya memang waktu Kanjuruhan kan isu standarisasi daripada keamanan," kata Erick Thohir dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV.
Lantaran hal tersebut, Erick Thohir pun bakal segera bertemu Menteri PUPR Basuki Hadimuljono guna membicarakan fasilitas seluruh stadion yang ada di Indonesia.
Lebih lanjut, Erick pun menyinggung soal kewenangan FIFA sebagai otoritas tertinggi pesepakbolaan dunia.
"FIFA ini kan otoritas tertinggi sepakbola di dunia, tentu dengan segala keberatan yang sudah disampaikan, FIFA melihat ini sebuah intervensi. Di dalam host contract, itu kita menjamin keamanan, ini yang mungkin menjadi pertimbangan FIFA juga," ujar Erick Thohir.
Berkaca pada hal tersebut, Erick berharap Indonesia tidak mendapatkan sanksi berat.
"Sanksi terberat ini yang tidak kita harapkan kalau kita tidak bisa ikut kompetisi secara maksimal di seluruh dunia, sebagai tim nasional atau klub, ini suatu kemunduran, ini pernah terjadi di tahun 2015," jelas Erick Thohir.
"Kita melakukan pertandingan, pembinaan tapi tidak ada ke depannya, cuma di Indonesia saja, itu yang tidak kita harapkan," sambungnya.
Kini, Erick Thohir masih menunggu keputusan FIFA yakni hendak menjatuhkan sanksi apa untuk Indonesia.
"Dari suratnya jelas bahwa FIFA sedang mempelajari dan mempertimbangkan sanksi untuk Indonesia. Saya sedang menunggu undangan dari FIFA setelah mereka ada rapat FIFA Consul," ujar Erick Thohir.
Perihal rencana Presiden Jokowi, Erick Thohir menyebut sang presiden bakal segera bertemu timnas U20 Indonesia.
"Presiden akan mengundang timnas U20 satu dua hari ini. Beliau sudah menyampaikan solusinya, saya bilang saya ikut saja," ungkap Erick Thohir.
Baca juga: Shin Tae-yong Sakit Hati! Ini Sanksi Terberat untuk Indonesia karena Batal Gelar Piala Dunia U20
Curhat Pemain Timnas U20
Sebelum ada rencana dari Presiden Jokowi untuk memanggil punggawa timnas U20 Indonesia, curhatan salah seorang Garuda Muda sempat disorot.
Dia adalah striker timnas U20, Hokky Caraka.
Gagal bertanding di Piala Dunia U20, Hokky menumpahkan curhatannya saat diwawancarai Rosiana Silalahi di program Rosi Kompas TV.
Hokky mengaku perjuangannya untuk Indonesia sia-sia dengan hal percuma.
"Mungkin kalau yang menolak kedatangan negara itu, misal dia punya anak, anaknya ikut Timnas, dengar curhatan anaknya kalau latihan gini, capeknya kayak gini, fisiknya kayak orang gila, mungkin kalau dengar kabar gini pasti speak up," kata Hokky Caraka dikutip dari Kompas TV.
Selama dua tahun, Hokky berlatih keras dengan timnya jelang berlaga di Piala Dunia U20.
"Kita latihan sehari empat kali, setengah 6 kita latihan di pantai TC Turki, lanjut siang nge-gym, kita enggak nge-gym ringan, sore kita latihan di lapangan, enggak yang ringan, lari-larian, malamnya kita skipping setelah makan malam. Waktu tidur kita berkurang. Kita TC jauh dari rumah, kalau ada netizen ngomentari kita kenapa mainnya gini, kita benar-benar kerja keras buat Piala Dunia," ungkap Hokky.
Harapannya tampil di Piala Dunia pupus, Hokky pun mengaku takut karirnya hancur.
Betapa tidak, kini ancaman sanksi banned dari FIFA untuk Indonesia semakin terlihat jelas.
Baca juga: Berani Semprot Ganjar Pranowo, Ini Sosok Hokky Caraka Punggawa Timnas U20, Curhat Pilunya Disorot
"Gimana karir Indonesia selanjutnya? kalau kita melanggar tanggung jawab FIFA, pasti kita kena sanksi, saya takut Indonesia di-banned lagi," ujar Hokky.
Bak putus asa, Hokky mengaku bingung akan masa depannya.
Tak melanjutkan sekolah formal demi bertanding sepakbola, Hokky pasrah akan nasib ke depannya.
"Kita pemain sepakbola enggak bisa cari duit lagi, enggak bisa nafkahin keluarga lagi. Kan kita pasti ninggalin sekolah demi garuda di dada. Saya sendiri tiga tahun udah ninggalin sekolah demi Indonesia. Jadi kalau beneran ini di-banned, saya udah enggak punya ilmu apa-apa. Enggak punya bekal untuk profesi apalah itu. Soalnya emang kita tiga tahun ngerjain tugas terus," imbuh Hokky.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ
| QAQC Summit 2025 Hadirkan Forum, Perluas Jaringan Profesional Mutu |
|
|---|
| Babak Baru Kasus Ijazah Jokowi, Bakal Segera Ada Tersangka |
|
|---|
| Bupati Bogor Ingatkan Kembali Makna Historis Sumpah Pemuda 1928: Pemuda Bukan Sekadar Pelengkap |
|
|---|
| Tak Hanya Perpindahan Penduduk, Mentrans Ingin Transmigrasi Ciptakan Ekonomi Inklusif Berkelanjutan |
|
|---|
| Terjawab Soal Viral Pria Israel Ber-KTP Pasir Hayam Cianjur, KDM Temui Bupati: Ini Bagaimana ? |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.