Kekerasan Sesama Pelajar Kembali Terjadi di Sentul Bogor, Senior Gebukin Junior Sampai Hidung Patah

Kali ini, kasus kekerasan sesama pelajar terjadi di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Penulis: yudistirawanne | Editor: khairunnisa
net
ilustrasi pengeroyokan pelajar di Babakan Madang, Kabupaten Bogor. 

Atas kejadian ini, orang tua korban melaporkannya ke Polsek Babakan Madang.

Mediasi telah dilakukan beberapa kali antara orang tua dan pihak sekolah di KPAD Kabupaten Bogor.

Namun sampai mediasi tanggal 23 Maret 2023, belum juga mencapai kesepakatan serta masih akan dilakukan mediasi selanjutnya.

"Semoga ada keadilan buat anak saya," ungkap Rachmad.

Terpisah, Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana membenarkan laporan kasus pengeroyokan pelajar tersebut.

"Baru buat LP dan proses penyelidikan pastinya sedang berjalan," singkat Iptu Desi Triana saat dikonfirmasi.

Baca juga: Kesaksian Tukang Ojek di Lokasi Tewasnya Pelajar di Simpang Pomad, Setiap Hari Ada yang Datang

Kekerasan di dunia pendidikan disorot

Sebelumnya, kekerasan di dunia pendidikan membuat geram banyak pihak, tak terkecuali Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.

Rudy Susmanto merasa sangat prihatin dengan insiden tindak kekerasan di dunia pendidikan.

Rudy Susmanto meminta pihak penyelenggara dunia pendidikan melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

“Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan, keamanan dan keselamatannya berjalan dengan baik. Jangan ada dendam, dan jangan sampai ada lagi korban,” katanya.

Lebih lanjut, Rudy sangat berharap perilaku kekerasan yang kerap terjadi di kalangan siswa dan dunia pendidikan tidak lagi terulang.

“Kekerasan, tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik,” tegasnya.

Rudy meminta aparat penegak hukum, pihak penyelenggara pendidikan, orang tua dan masyarakat luas, untuk bersama-sama berupaya meminimalisir dan mencegah terjadinya tindak kekerasan atau tawuran pelajar.

“Bicara kondisi hari ini, kita jangan lagi bicara ini kewenangan provinsi, jangan bicara ini kewenangan Kabupaten, ini tanggung jawab kita bersama,” tandasnya.

(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved