Kasus Pengeroyokan Siswa Boarding School di Bogor Tempuh Mediasi, Orang Tua Minta Ini ke Sekolah
Namun perkara ini masih belum selesai karena masih ada beberapa permintaan orang tua terduga korban yang belum dipenuhi.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKAN MADANG - Kasus dugaan pengeroyokan siswa SMA boarding school ICBS inisial MA oleh 8 orang kakak kelasnya di Babakan Madang telah melewati dua kali mediasi di Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor.
Namun perkara ini masih belum selesai karena masih ada beberapa permintaan orang tua terduga korban yang belum dipenuhi.
Orang tua korban pengeroyokan, Rachmad mengatakan bahwa orang tua para pelaku menawarkan penyelesaian secara kekeluargaan.
Selain itu Rachmad meminta kepada pihak sekolah untuk memindahkan putranya ke sekolah lain
Pihak sekolah bersedia untuk mengurus perpindahan tersebut, namun hal itu tak kunjung selesai.
"Sampai Kamis tanggal 6 April 2023, kami masih menunggu," kata Rachmad dalam keterangannya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/4/2023)
Dia menceritakan, pihak kepala sekolah beralasan korban MA dilaporkan ke Polisi, namun Rachmad mengaku belum menerima adanya laporan tersebut.
Rachmad mengaku kecewa karena anaknya babak belur bahkan dioperasi pasca dikeroyok tapi pihak sekolah dia nilai tidak memberi perhatian kepada korban.
"Kami juga meminta tanggung jawab kepada pihak sekolah atas kelalaiannya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan anak kami di lingkungan pendidikan," kata Rachmad.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa kelas 1 SMA berinisial MA babak belur setelah dikeroyok oleh seniornya sendiri di sekolah berasrama boarding school ICBS di kawasan Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
"Kejadiannya hari Sabtu tanggal 18 Februari 2023 sekitar pukul 23.00 - 24.00 WIB," kata orang tua korban, Rachmad dalam keterangannya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (30/3/2023).
Dia menjelaskan bahwa anaknya itu diduga dipukuli kakak kelasnya di sebuah ruang gudang asrama setelah korban disuruh mengaku atas dugaan pencurian, namun korban membantah karena merasa tak melakukan pencurian.
Kemudian terjadi dugaan pemukulan yang dilakukan oleh delapan orang ini secara bergiliran terhadap korban pada bagian dada, lengan dan wajah sampai hidung korban berdarah dan matanya lebam.
"Ditemukan bagian tulang hidung patah pada saat dilakukan rontgen," kata Rachmad.
Atas kejadian ini, orang tua korban melaporkannya ke Polsek Babakan Madang dan laporan ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana.
Namun Wakil Ketua KPAD Kabupaten Bogor, Waspada MK berharap perkara ini bisa diselesaikan tanpa melalui jalur hukum.
"KPAD tetap berharap bahwa ini bisa diselesaikan di luar jalur hukum sebagaimana mandat UU SPPA. Pelaku anak dan korban anak sebaiknya dilakukan mediasi atau restoratif justice," ungkap Waspada MK.
| Siapkan Jas Hujan, BMKG Prediksi Hujan Guyur Semua Wilayah Bogor Pada Senin 10 November 2025 |
|
|---|
| Gara-gara Pakai Google Maps, Warga Bekasi Malah Tersesat di Bukit Sukamakmur Bogor |
|
|---|
| Uji Coba CFD Pemkab Bogor Pekan Ketiga, Warga Serbu Cibinong Situ Plaza, Asik Naik Perahu Karet |
|
|---|
| Rayakan HUT ke-80, Brimob Turun ke Desa Malasari Bogor Bawa Ratusan Paket Sembako |
|
|---|
| RS EMC Sentul Bogor Hadirkan Gedung Perluasan, Jadi Simbol Pertumbuhan dan Inovasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Siswa-inisial-MA-korban-pengeroyokan-oleh-seniornya-di-sebuah-sekolah-berasrama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.