Proyek Jembatan Otista Kota Bogor Kerjakan Kontraktor yang Pernah Diblacklist, Ini Kata Dedie Rachim

PT MFA disorot pernah masuk kedalam daftar hitam atau blacklist ketika mengerjakan beberapa proyek diluar Kota Bogor.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim 

Laporan Wartawn TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meminta masyarakat Kota Bogor tidak khawatir kepada pemenang tender pembangunan Jembatan Otista  PT Mina Fajar Abadi (MFA).

Permintaan itu ditujukan oleh Dedie Rachim sebab PT MFA disorot pernah masuk kedalam daftar hitam atau blacklist ketika mengerjakan beberapa proyek diluar Kota Bogor.

Menurut Dedie Rachim, Pemkot Bogor sudah melakukan seleksi sesuai aturan serta beragam pertimbangan memilih PT MFA sebagai pemenang tender pryoyek pembangunan.

"Kepada masyarakat, jangan mudah terpancing. Insya Allah Pemkot Bogor melakukan seleksi secara sesuai dengan aturan dan tentu pertimbangan-pertimbangannya sudah matang dan mudah-mudahan yang terpilih (PT MFA) ini tidak mengecewakan kita," kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/4/2023) malam.

Baca juga: Waduh ! Proyek Jembatan Otista Kota Bogor Dikerjakan Oleh Kontraktor yang Pernah Kena Blacklist

Dedie Rachim menyebutkan, proses pemillhan pemenang tender sejatinya dilakukan dengan ketat.

Terpilihnya PT MFA sebagai pemenang tender proyek pembangunan ini dirasa Dedie Rachim tidak ada masalah sama sekali.

Sebab, sesuai aturan, PT MFA sudah bisa menangani suatu proyek usai terkena masa blacklist.

Apalagi, berdasarkan data yang dimiliki Dedie Rachim, PT MFA ini mempunyai segudang pengalaman dalam menangani suatu proyek pembangunan.

"Kan biasanya ada hasil audit BPK. Misalnya harus ada pengembalian kelebihan pembayaran. Nah perusahaan itu kan mungkin harus ada mekanisme di internal untuk mengeluarkan pembayaran.  Sanksi blacklist itu kan dua tahun, jadi artinya setelah lewat dua tahun pengusaha boleh lagi dong. Masa kemudian gak boleh beraktivitas lagi?," jelas Dedie Rachim.

"Apalagi pengalamannya sudah cukup banyak, mumpuni. Tentu harus diberikan kesempatan. Tapi yang betul-betul nakal ya nggak boleh," tambah Dedie Rachim.

Meski begitu, Dedie Rachim mengaskan, akan melakukan pengawasan terhadap proyek satu ini.

Termasuk pengawasan kepada PT MFA yang dalam hal ini sebagai pemenang tender.

Dengan harapan, pengawasan maksimal diberikan pembangunan Jembatan Otista bisa selesai tepat waktu.

"Kita akan lakukan pengawasan. Kita akan coba untuk monitor secara rutin dan kita targetkan selesai tepat waktu. Mudah-mudahan ini bisa terjadi," tegas Dedie Rachim.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved