Syarifah Sofiah Inginkan Kelurahan di Kota Bogor Bebas ODF Bertambah

Untuk perangkat daerah selaku koordinator masing-masing kelurahan diharapkan membantu dan mendampinginya dalam menindaklanjuti arahan yang diberikan.

Editor: Mohamad Rizki
Istimewa/Pemkot Bogor
Syarifah Sofiah saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanganan ODF di Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah berharap kelurahan bebas Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan di Kota Bogor terus bertambah.

Sebab, tercatat tahun 2022 dari 68 kelurahan baru dua yang dinyatakan bebas ODF atau BABS, yaitu Kelurahan Pabaton dan Kelurahan Rancamaya.

“Kita ingin kelurahan bebas ODF terus bertambah. Selain angka ODF dari masing-masing kelurahan berkurang kita juga ingin yang benar-benar bebas, karena selama belum banyak kelurahan yang ODF maka kita tidak bisa mengharapkan menjadi kota sehat yang salah satu penilaian adalah kelurahan yang bebas ODF harus 80 persen atau 55 kelurahan,” kata Sekda saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanganan ODF di Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (12/4/2023).

Dihadapan semua yang hadir, Syarifah menyampaikan dua kelurahan di Kecamatan Tanah Sareal, yaitu Kelurahan Mekarwangi dan Kelurahan Kayumanis dicoba untuk didorong menjadi kelurahan bebas ODF atau BABS.

Untuk perangkat daerah selaku koordinator masing-masing kelurahan diharapkan membantu dan mendampinginya dalam menindaklanjuti arahan yang diberikan.

Untuk persoalan atau kendala yang dihadapi kata Syarifah, bisa dikonsultasikan dengan Dinas PUPR Kota Bogor atau Forum Kota Sehat karena sudah ada teknologinya untuk daerah yang dekat sungai atau daerah yang yang lahannya berair.

Sekda saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanganan ODF di Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (12/4/2023).
Sekda saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanganan ODF di Kecamatan Tanah Sareal, Rabu (12/4/2023). (Istimewa/Pemkot Bogor)

Untuk Camat Tanah Sareal dan lurah di Tanah Sareal, Syarifah juga menegaskan untuk melakukan pemetaan data, seleksi atau cleansing data sehingga memudahkan dalam bergerak dan menindaklanjuti berdasarkan data yang ada. Jangan sampai ada perbedaan data karena akan berdampak fatal.

“Camat koordinasikan dan cek kembali data yang ada dari setiap kelurahan. Data ODF yang ada di kecamatan, kelurahan dan puskesmas harus benar-benar sama.

Menangani ODF dan stunting bukan pekerjaan yang biasa-biasa saja, harus menjadi perhatian kita semua dan bergerak bersama,” tegas Sekda.

Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor, Irwan Riyanto menekankan, untuk data ODF harus benar-benar karena penting, kemudian klasifikasi dan verifikasi sehingga dapat diketahui sasarannya.

“Bahas perkembangan ODF di rapat minggon, sampaikan kepada pembina atau koordinatornya,” kata Irwan Riyanto.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved