Rara Pawang Hujan Analisa Kenapa Ida Dayak Viral, Ada Hubungannya dengan IKN dan Presiden Jokowi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fenomena keviralan Ida Dayak turut dikomentari Mbak Rara pawang hujan.

Wanita bernama asli Raden Rara Istiati itu mengulas alasan kenapa Ida Dayak muncul dan langsung jadi perbincangan.

Sebagai pelakon ilmu paranormal Mbak Rara menerawang alasan kemunculan Ida Dayak di awal tahun 2023.

Diulas Mbak Rara, kedatangan Ida Dayak yang dikenal sebagai ahli patah tulang ternyata ada kaitannya dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Presiden Jokowi.

Seperti apa penjelasannya?

Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Instagram-nya, Mbak Rara ikut menanggapi viralnya pengobatan alternatif Ida Dayak.

Menurut Mbak Rara, Ida Dayak adalah sosok yang direstui leluhur untuk mengobati orang lain.

"Rasanya bersyukur fenomena ibu Ida Dayak ini terlihat. Aku sangat percaya Allah Tuhan yg maha baik memberikan blessingNya di tubuh seseorang yg pas yg hatinya baik penyayang amanah dan jujur yg pastinya direstui leluhur untuk bisa komunikasi lintas dimensi ruang & waktu bisa bermanfaat buat sesama & negara," tulis Mbak Rara dalam unggahannya dilansir TribunnewsBogor.com, Minggu (16/4/2023).

Lebih lanjut, Mbak Rara pun mengurai alasan kenapa wanita 51 tahun itu bisa disorot.

Baca juga: Lama Tak Muncul, Benarkah Ida Dayak Bertemu Raja Salman dan Dikasih Hadiah Rumah Sakit? Ini Faktanya

Diungkap Mbak Rara, Ida Dayak bisa viral karena merupakan bagian dari Akashic Records alias perpustakaan tersembunyi.

Untuk diketahui, Akashic Records adalah ringkasan dari semua peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu, sekarang atau masa depan dalam bentuk kehidupan.

Menurut Mbak Rara, kemunculan Ida Dayak ada hubungannya dengan perencanaan kepindahan IKN ke Kalimantan Timur yang juga terkait dengan Presiden Jokowi.

Jika ditelisik lebih jauh, Kalimantan Timur adalah kampung halaman Ida Dayak.

"Kemunculan sosok ibu Ida Dayak ini bagian dari Akhasic Record perencanaan kepindahan IKN di Kalimantan atas izin Allah Tuhan sang maha pencipta bapak Jokowi bersama tim kerjanya terutama kementrian BUMN & PUPR sudah memulai pembangunan di tanah IKN

Energy spiritual doa kebangkitan nusantara menggema ke alam semesta secara lahir dan batin

Kita kembali diingatkan kejayaan kemampuan Energy frequency vibrasi kearifan lokal khas nusantara tanah air indonesia yg sudah diwariskan para leluhur

Sudah rahasia umum indonesia era dulu banyak dikenal orang orang yg dapat berkah blessing atau bahasa umumnya kharomah kesaktian kejayaannya tidak hanya di Kalimantan pulau & kota lain juga banyak," ulas Mbak Rara.

Baca juga: Sempat Disebut Dipakai Ida Dayak, Begini Cara Kerja Minyak Bintang, Untuk Tolong Orang yang Sekarat

Perihal pengobatan Ida Dayak, Mbak Rara punya pandangan tersendiri.

Menurut Mbak Rara, baiknya ada kolaborasi antara pengobatan dokter dengan Ida Dayak.

"Mari tetap kolaborasikan antara kearifan lokal dg teknologi Ada baiknya saat pengobatan ibu Ida Dayak itu diadakan dokter yg melayani rontgent before and after terus kasih obat pereda rasa sakit kemudian disarankan beli minyak bintang dioleskan dg rutin pokoknya dibuat Management yg apik damai smua Happy," imbuh Mbak Rara.

Mendukung Ida Dayak, Mbak Rara pun mengurai harapannya.

Mbak Rara berharap Ida Dayak bisa mewujudkan keinginannya yakni bertemu Presiden Jokowi.

"Semoga bu Ida Dayak yg sudah banyak membantu healing masyarakat dg kekuatan Doa memohon lilah berkah Allah Tuhan yg maha baik dg diiring tarian leluhur khas Dayak Kaltim bisa beneran ketemu bapak Jokowi," pungkas Mbak Rara.

Sosok Ida Dayak

Pengobatannya laris manis hingga banyak ditunggu masyarakat, siapa sebenarnya sosok Ida Dayak?

Dilansir dari Bangka Pos, Ida Dayak sebenarnya memiliki nama asli Ida Andriyani.

Wanita kelahiran Pasir Belengkong Kalimantan Timur itu berusia 51 tahun.

Awalnya, Ida Dayak tenar berkat aksinya yang saban hari melakukan pengobatan keliling kampung dan dari pasar ke pasar.

Yang menjadi ciri khas Ida Dayak adalah ia selalu mengenakan pakaian dan aksesoris khas suku Dayak.

Tak cuma berkeliling di wilayah Kalimatan Timur, Ida Dayak juga pernah melakukan pengobatan hingga ke Papua, Sulawesi, Sumatera dan kini di Pulau Jawa.

Dalam prosesnya penyembuhan penyakit pasien, Ida Dayak diketahui punya ritual menari lalu mengurut dengan dioleskan minyak berwarna merah yang merupakan warisan turun temurun.

Kendati punya ritual, Ida Dayak mengaku tetap melibatkan kuasa Tuhan dalam proses menyembuhkan pasien.

Hal itu dibuktikan dengan dirinya yang selalu melafalkan kalimat tauhid Lailahaillallah dan kalimat basmalah ketika mulai melakukan pengobatan.

Dengan mengucapkan kalimat itu, Ibu Ida Dayak menunjukkan bahwa kesembuhan berasal dari Allah SWT.

Baca juga: Pengobatan Ida Dayak Bikin Mantan Menteri Kesehatan RI Tersentuh, Sebut Berkah Buat Masyarakat

"Sesuai agama saya, saya Islam, saya muslim, saya mulai Pengobatan ini dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim, " ujar Ida Dayak mengutip dari Tribunnews.

Sering berkelana, Ida Dayak sudah jauh meninggalkan kampung halamannya yang berlokasi di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Bahkan, ia juga jarang pulang ke rumahnya, dikarenakan kesibukannya untuk mengobati orang-orang yang sakit.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 03 Desa Pasir Belengkong, Hulyatil Fikri. Menurutnya, Ida Dayak merupakan sosok yang baik di lingkungannya.

"Orangnya baik, memang dari dulu jarang di rumah karena kebanyakan waktunya mengobati orang," kata Fikri saat ditemui Tribunkaltim.co.

Selain itu, di kampung halamannya juga Ida Dayak sudah memiliki beberapa aset, seperti kebun sawit dan juga kebun karet.

Lalu, ia juga saat ini tengah membangun rumahnya, yang di mana sedang menambah sejumlah kamar tidur yang diperuntukkan nantinya bagi pasien Ida Dayak.

Perihal kesaktian Ida Dayak, sang Ketua RT blak-blakan.

Bahwa ibunda Ida Dayak juga dulunya sosok yang bisa mengobati orang lain.

"Sebelum almarhum ibunya (orangtua Ida Dayak) meninggal memang sering ngobatin orang, kalau banyak tidaknya orang yang datang ke rumahnya itu saya kurang tahu soal itu," terang Fikri.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News