Sosok TKI di Jepang yang Jasadnya Ditemukan Dalam Koper, Gelagat Aris 2 Tahun Lalu Disorot Keluarga

Seorang pekerja migran Indonesia di Jepang yang sudah hilang kontak sejak Desember 2021 dan diduga jadi korban pembunuhan

Penulis: khairunnisa | Editor: Yudistira Wanne
Tribun Jateng
Aris (30), pekerja migran Indonesia di Jepang yang sudah hilang kontak sejak Desember 2021 dan diduga jadi korban pembunuhan 

Sementara itu, paman Aris, Wardono mengungkap cerita tak terduga.

Aris (30), pekerja migran Indonesia di Jepang yang sudah hilang kontak sejak Desember 2021 dan diduga jadi korban pembunuhan
Aris (30), pekerja migran Indonesia di Jepang yang sudah hilang kontak sejak Desember 2021 dan diduga jadi korban pembunuhan (Tribun Jateng)

Sosok Aris

Diungkap Wardono, Aris berangkat ke Jepang sejak tahun 2016.

Kala itu, Aris ikut program magang dari lembaga penyalur TKI di Sleman, Yogyakarta.

Sejak bekerja di Jepang, Aris rajin berkomunikasi dengan kedua orangtuanya.

Diakui pamannya, Aris selalu menelepon orangtuanya tiga kali dalam sepekan.

Baca juga: Pelaku Penyalur TKI Ilegal di Parungpanjang Bogor Bertambah Jadi Dua Orang, Terancam 15 Tahun Bui

Tak cuma itu, Aris juga selalu mengirimkan uang ke keluarganya dua atau tiga bulan sekali.

Namun pada 2 tahun lalu, Aris menunjukkan gelagat tak biasa, yakni tidak pernah menghubungi orangtuanya.

Kendati demikian, Aris tidak pernah menceritakan masalahnya selama di Jepang.

"Tidak pernah bercerita punya masalah. Aris anaknya gaul, supel, dan baik. Dia pergi ke Jepang niatnya ingin mencari rezeki untuk keluarga," ungkap Wardono.

Tak Bisa Dihubungi oleh Semua Pihak

Curiga, keluarga pun melapor ke dinas tenaga kerja Pati.

Hingga akhirnya, keluarga mendapatkan kabar bahwa Aris diduga sudah meninggal dunia.

"Saya lalu melapor ke Dinas Tenaga Kerja Pati. Disnaker sudah bertindak, kemarin membantu mencarikan bukti keberangkatan, mencari salinan paspor, dll, meneruskannya ke pihak berwenang di Jepang. Sekarang keluarga masih menunggu hasil identifikasi terhadap korban dari kepolisian sana. Kalau butuh tahapan teknis seperti tes DNA, kami bersedia, tidak apa-apa," kata Wardono.

Ilustrasi penemuan jenazah
Ilustrasi penemuan jenazah (Net)

Sebelum diberikan kabar buruk tersebut, keluarga sempat menggali informasi dari teman-teman Aris di Jepang.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved