Anak Polisi Aniaya Mahasiswa

Sambil Berlumuran Darah, Ken Dipaksa AKBP Achiruddin Berdamai dengan Aditya: Dikasih Uang Rp 1 Juta

Ken Admiral dipaksa melakukan perdamaian oleh AKBP Achiruddin Hasibuan usai dianiaya oleh Aditya Hasibuan dan diberi uang Rp 1 juta.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase
Ken Admiral dipaksa melakukan perdamaian oleh AKBP Achiruddin Hasibuan usai dianiaya oleh Aditya Hasibuan dan diberi uang Rp 1 juta. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Ken Admiral dipaksa melakukan perdamaian oleh AKBP Achiruddin Hasibuan usai dianiaya oleh Aditya Hasibuan.

Sesaat setelah dianiaya Aditya Hasibuan, Ken Admiral memang tak langung diperbolehkan pulang.

Ken disuruh masuk ke dalam rumah Achiruddin dan dipaksa berdamai dengan Aditya.

Bahkan saat itu, Achiruddin seolah-olah menasihati Ken dan Aditya karena telah berkelahi.

Aksinya itu juga diminta diabadikan melalui video.

Ken juga bahkan diminta untuk makan nasi goreng dalam kondisi wajahnya yang berlumuran darah.

Sebelum pulang, Achiruddin bahkan menegaskan kepada Ken bahwa mereka telah berdamai.

Ken yang saat itu dalam posisi terancam karena ada seseorang yang memegang senjata, hanya bisa mengangguk.

Achiruddin kemudian memberikan uang Rp 1 juta untuk biaya pengobatan Ken, lalu memperbolehkannya pulang.

Hal itu diceritakan oleh Elvi, ibunda Ken sambil berlinang air mata.

“Setelah Aditya dirasa tak punya lagi tenaga untuk memukuli Ken, Pak Achiruddin mengarahkan anak saya untuk masuk ke rumahnya, tapi senjata tetap diarahkan ke mereka,” tutur Elvi dilansir dari TV One melalui Instagram @dindasafay.

Saat Ken dan teman-temannya masuk ke dalam rumah, Achiruddin pun meminta seseorang untuk merekam.

Baca juga: AKBP Achiruddin Suruh Ken Makan Nasgor Sambil Ditodong Senjata, Tak Boleh Pulang Meski Berdarah

“Di situ terlihat seolah-olah Pak Achiruddin menasehati anaknya, menasihati anak saya, ngapain berantem hanya karena begini,” tutur dia.

Namun menurut Elvi, jika Achiruddin punya niat baik, ia tidak akan membiarkan anaknya menganiaya Ken di depan matanya.

“Lebih dari binatang, anak saya dipijak-pijak dia diam saja. Kalaulah anak saya meninggal, pecah otaknya,” katanya Elvi sambil menangis.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved