Sosok Kapolres Nagekeo yang Diduga Ancam Jurnalis dan Warga, AKBP Yudha Pranata Dilaporkan ke Propam

Kapolres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yudha Pranata diadukan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri

Editor: khairunnisa
TribunJambi.com // DOK instagram @forumwartawanpolri
AKBP Yudha Pranata Tancapkan Sangkur di Depan Warga Nagekeo Urusan Pembebasan Lahan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata belakangan tengah viral.

Hal itu lantaran AKBP Yudha Pranata diduga mengintimidasi jurnalis dan warga.

Karenanya, Propam Mabes Polri diminta untuk memeriksa Kapolres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yudha Pranata.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and strategic studies (ISESS), Bambang Rukminto mengatakan tindakan AKBP Yudha termasuk ke dalam arogansi dan sewenang-wenang dalam jabatannya.

"Harusnya memang diperiksa Propam. Arogansi dan kesewenang-sewenangan oleh aparat tentunya tak sejalan dengan semangat Kapolri untuk membangun citra kepolisian yang Presisi, yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Sabtu (29/4/2023).

Dalam kasus ini, Bambang, dirinya melihat adanya dugaan pelanggaran etik dan profesi yang dilakukan oleh AKBP Yudha. Apalagi, tindakan itu dilakukannya sebagai Kapolres Nagekeo.

"Ada pelanggaran etika pribadi dan kelembagaan yang dilakukan oknum Kapolres dengan menunjukan sikap-sikap arogan berupa ancaman, intimidasi pada masyarakat, khususnya jurnalis," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Nagekeo Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) AKBP Yudha Pranata diadukan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan pengancaman dengan kekerasan.

Pengaduan itu diterima dengan nomor SPSP2/002294/IV/2023/Bagyanduan tertanggal 27 April 2023.

Baca juga: Gelagat AKBP Achiruddin Ditahan Bersama Anaknya Disorot, Sang Penganiaya Ken Admiral Masih Arogan

Pengaduan kepada Kepala Divisi Propam Polri itu dibuat oleh pelapor atas nama Yohanes Blasius Doy bersama Petrus Selestinus.

"Betul (mengadukan Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata),” kata pelapor Petrus Salestinus saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/4/2023).

Petrus Selestinus mengatakan, AKBP Yudha Pranata diduga telah melakukan beberapa tindak pidana.

Di antaranya, ancaman kekerasan dengan pisau, kekerasan melalui informasi teknologi elektronik (ITE), hingga penggelapan barang bukti solar atau BBM.

Dugaan ancam bikin stres wartawan TribunFlores.com

Terkait dugaan kekerasan melalui ITE, Petrus mengungkapkan, telah terjadi tindakan mengancam keselamatan dan keamanan seseorang wartawan TribunFlores.com bernama Patrick Djawa dalam sebuah Group WhatsApp dengan nama "Kaisar Hitam Destroyer".

AKBP Yudha disebut memberi pesan kepada beberapa wartawan anggota grup tersebut agar membuat stres Wartawan TribunFlores.com bernama Patrick Djawa.

"Kemudian, terjadi percakapan di GWA (Group WhatsApp) KH-Destroyer dengan narasi akan mematahkan rahang Patrick Djawa dan memasukan ke sampah dan seterusnya,” ujar Petrus.

AKBP Yudha Pranata Tancapkan Sangkur di Depan Warga Nagekeo Urusan Pembebasan Lahan.
AKBP Yudha Pranata Tancapkan Sangkur di Depan Warga Nagekeo Urusan Pembebasan Lahan. (TribunJambi.com // DOK instagram @forumwartawanpolri)

Menurutnya, tindakan AKBP Yudha bisa masuk kategori tindak pidana perbuatan tidak menyenangkan, pengancaman secara psikis dan pemufakatan jahat dan ujaran kebencian melalui informasi elektronik dan dijerat dengan Pasal 45 ayat (4) jo Pasal 27 ayat (4) dan Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 45 B UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.

Petrus mengatakan, tindakan AKBP Yudha itu menimbulkan rasa takut bagi Patrick Djawa.

"Terutama sangat mengganggu tugasnya sehari-hari sebagai wartawan yang secara profesional dituntut independensi dan kebebasan dalam menulis berita,” katanya.

Dugaan ancaman dengan pisau

Terkait pengancaman dengan pisau diduga dilakukan AKBP Yudha Pranata selaku Kapolres Nagekeo kepada sejumlah warga pada 2 Agustus 2022 pukul 15.26 WITA.

Petrus mengatakan, saat itu AKBP Yudha sedang bertemu dengan masyarakat Suku Kawa dan beberapa suku lainnya yang terlibat perselisihan tentang pemilikan tanah untuk Proyek Strategis Nasional Waduk Mbay-Lambo.

Kejadian itu turut disaksikan oleh sejumlah warga Suku Kawa dan beberapa tokoh masyarakat.

"Terlapor sambil memberikan pesan-pesan kepada Masyarakat sambil marah-marah. Kemudian, menancapkan pisau komandonya di atas meja bertaplak meja warna biru, perbuatan mana telah menimbulkan rasa takut bagi warga untuk bermusyawarah,” kata Petrus.

Baca juga: Dibandingkan dengan Ferdy Sambo, Sikap Arogan AKBP Achiruddin Hasibuan Dianalisa Ahli Mikro Ekspresi

Dugaan penggelapan barang bukti

Selain itu, Petrus juga melaporkan dugaan penggelapan barang bukti.

Polres Nagekeo, NTT disebut pernah menggagalkan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dari atas kapal pengangkut pada 15 Oktober 2022.

Dari informasi yang diperolehnya, sebanyak enam drum plastik atau sekitar 1.200 liter BBM yang dikuasai atau dimiliki oleh seseorang berinisial SPM pun diamankan di Pelabuhan Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.

Selanjutnya, barang bukti BBM solar sitaan dan kapal pengangkut KLM ABADI 05 menghilang tanpa ada kejelasannya.

Bahkan, diduga barang bukti itu kembali di tangan pemilik barang.

"Diduga kuat terjadi KKN dalam proses penyidikan sehingga perkaranya mangkrak hingga sekarang,” ujar Petrus.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Propam Diminta Periksa Kapolres Nagekeo Terkait Dugaan Ancam Jurnalis dan Warga

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved