Breaking News

Mengungkap Kejanggalan Bus Masuk Jurang di Wisata Guci, Sopir Bengong Mobilnya Jalan Sendiri

Menurutnya, bus yang dikemudikannya pagi itu sedang dipanaskan serta menarik rem tangan, ia juga sudah mengganjal ban bus tersebut agar tidak bergerak

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase Instagram
Mengungkap Kejanggalan Bus Masuk Jurang di Wisata Guci, Sopir Bengong Mobilnya Jalan Sendiri 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Insiden terjunnya bus ke jurang di kawasan Objek Wisata Guci hingga kini masih menjadi misteri dan kejanggalan.

Belum diketahui penyebab pasti bus yang membawa puluhan rombongan peziarah asal Tangerang itu terjun bebas ke jurang sedam 15 meter diwilayah Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Minggu (7/5/2023) kemarin.

Dalam musibah itu, 2 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sementara itu, dari 38 penumpang bus, 2 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Kemudian, 31 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dalam musibah tersebut.

Mengutip Kompas.com, berdasarkan penelusuran dari situs Sistem Perizinan Online Angkuran Datan dan Multimoda milik Kementerian Perhubungan, masa berlaku uji berkala bus PO Duta Wisata dengan kode mesin J08EUFR14649 dan nomor rangka MJERK8JSKLJN23126 sudah habis.

Dalam situs tersebut tertulis pada kolom masa uji berkala bahwa masa berlakunya sampai 21 Maret 2023.

Romyani (55) sang sopir bus mengaku kebingungan melihat busnya jalan sendiri hingga terjun bebas ke jurang.

Ia menyebut, posisinya saat kejadian tepat berada di belakang bus bersama panitia rombongan.

"Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia. Saya kaget, saya bengong," ungkapnya.

Menurutnya, bus yang dikemudikannya pagi itu sedang dipanaskan serta menarik rem tangan.

Baca juga: Allahu Akbar Teriak Warga Guci Tegal Lihat Detik-detik Bus Masuk Jurang, Gelagat Sopirnya Disorot

Bahkan ia juga sudah mengganjal ban bus tersebut agar tidak bergerak.

Pengakuan sopir sebelum bus masuk jurang di Guci Tegal pada minggu (7/5/2023) mengejutkan. Sang sopir bus ungkap alasan keluar dari mobil sebelum kecelakaan terjadi
Pengakuan sopir sebelum bus masuk jurang di Guci Tegal pada minggu (7/5/2023) mengejutkan. Sang sopir bus ungkap alasan keluar dari mobil sebelum kecelakaan terjadi (Kompas.com)

Tetapi, posisi bus saat itu berada di jalan yang menurun di dekat Hotel Ashafana.

Romyani mengungkapkan, bus peziarah itu rencanaya akan singgah di beberapa titik tujuan.

Tetapi, di kawasan Objek Wisata Guci ini mereka hanya singgah saja.

Nantinya, rute perjalanan bus peziarah ini ke Cirebon, Pemalang, Tegal, dan Pekalongan.

Lalu, dalam perjalanannya rombongan peziarah itu memutuskan untuk bermalam di sebuah vila dekat lokasi kejadian.

"Ini rombongan jamaah pengajian. Sampai sini kemarin jam sembilan malam. Ini baru melanjutkan perjalanan," katanya kepada tribunjateng.com.

Sementara itu, seorang korban selamat, Kahoi Amiruddin (57) bercerita sebelum masuk jurang, bus dalam kondisi sedang dipanaskan.

Namun tiba-tiba saja bus bergerak sendiri hingga berakhir di jurang sedalam 15 meter.

Baca juga: Peziarah yang Selamat dari Kecelakaan Bus di Tegal Sudah Tiba di Tangsel, Satu Korban Meninggal

"Apa karena rem tangannya kurang narik atau bagaimana," katanya.

Sempat beradar kabar jika ada anak kecil yang menyenggol rem tangan bus.

Namun begitu Kahoi mengatakan tidak ada ada anak kecil di bagian kemudi bus.

"Tidak ada yang nyenggol, anak-anak mainan ya tidak ada," kata Kahoi.

Penumpang lain, Nur Hasan juga mengatakan hal senada.

Saat itu ia melihat bagian depan bus tidak ada sopir.

"Saya lihat ke depan tidak ada sopir," katanya.

Ia memastikan sebelum bus melaju sendiri hingga jatuh ke jurang di Guci Tegal, tidak ada keramaian atau anak-anak bermain di bagian kemudi bus.

"Tidak ada keramaian orang keluar masuk atau anak-anak bermain," kata Nur Hasan.

Kapolres Tegal AKBP M Sajarod Zakun menerangkan sebelum masuk jurang, kenek sempat menghidupkan mesin bus.

Setelah menyalakan mesin, kenek kemudian turun menghampiri sopir.

"Kemudian menunggu di luar bersama sopir," kata Sajarod.

bus kecelakaan di Guci Tegal karena rem tangan disenggol anak kecil ?
bus kecelakaan di Guci Tegal karena rem tangan disenggol anak kecil ? (Kompas.com/Tribun Jateng)

Menurut Sajarod, bus dalam kondisi parkir terdapat 37 penumpang serta bus direm tangan dan ban depannya diganjal.

"Posisi bis dalam keadaan sudah direm dan ban depan diganjal, sehingga kendaraan tidak berjalan," katanya.

Namun begitu kata AKBP M Sajarod Zakun, penumpang mendengar suara keras setelah kenek menyalakan mesin.

"Saksi di baris terdepan ketika kenek meninggalkan kemudi, sempat terdengar suara keras dari mesin sehingga kendaraan laju sendiri," katanya.

Masih dari keterangan saksi yang duduk di bagian depan bus, kata Sajarod, memang ada anak kecil di dalam bus.

Tepatnya, ada tiga orang anak kecil.

"Dari 37 penumpang ada 3 anak yang duduk bersama orangtuanya, dipangku," kata AKBP M Sajarod Zakun

Selain itu posisi tiga anak kecil itu duduk di bagian tengah barisan.

"Posisi mereka di tengah bagian tengah bis tersebut, buka di depan," katanya.

Saksi yang duduk di depan pun bersaksi sebelum bus meluncur masuk jurang, tidak ada anak kecil di bagian kemudi.

"Juga disampaikan sama saksi duduk di depan tidak ada anak-anak melepas rem tangan," katanya.

Baca juga: Kenangan Terakhir Linda Sebelum Ayah Tewas dalam Insiden Bus Masuk Jurang di Guci: Dia Selalu Ikut

Hasil penyelidikan sementara menurutnya, bus meluncur sejauh sekitar 100 meter dari parkiran dan terperosok ke sungai sedalam 5 meter dari badan jalan.

"Berawal bus terparkir di areal parkir Guci. Sudah diganjal, dan berhenti menggunakan rem tangan tidak bisa bergerak," kata Sajarod dikutip dari Kompas.com (7/5/2023).

Awalnya saat diparkir, seorang kernet bus kemudian memanasi mesin bus.

Lalu sebanyak 37 penumpang naik, sementara 13 penumpang lainnya masih di bawah.

Sedangkan sopir dan kernet bus yang meninggalkan mesin bus dalam keadaan menyala.

"Namun ternyata kendaraan meluncur dari atas ke bawah kurang lebih 100 meter. Sebelumnya sempat menghantam talut badan jalan sebanyak 3 kali. Karena laju cukup kencang sehingga terperesok masuk sungai," kata AKBP M Sajarod Zakun.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved