Pelajar SMA Tewas Dibacok

Dua Bulan Berlalu, Orang Tua Belum Bisa Lupakan Kebiasaan Arya Saputra Ketika Pulang Sekolah

Kepergian Arya Saputra (15) pelajar SMK Bina Warga, Kota Bogor, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluargnya.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Ibu angkat Arya Saputra, Kusmiati (51) mengaku sering teringat sosok korban, Sabtu (6/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kepergian Arya Saputra (15) pelajar SMK Bina Warga, Kota Bogor, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluargnya.

Seperti diketahui, Arya Saputra meninggalkan orang-orang yang dicintainya dengan cara yang cukup tragis, yaitu menjadi korban pembacokan oleh pelajar lain ketika pulang sekolah di Simpang Pomad, Kota Bogor pada Jumat (10/3/2023).

Arya Saputra yang saat itu bersama empat orang temannya sedang menyebrang jalan di Simpang Pomad terkena sabetan senjata tajam yang mengakibatkan dirinya mengalami luka terbuka pada bagian wajah sebelah kiri.

Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tak tertolong karena luka yang dialaminya sangat serius.

Setelah dua bulan kepergiannya, rupanya ibu angkat korban, Kusmiati (51) masih terbayang-bayang sosok Arya Saputra.

Bukannya sekali, Kusmiati mengaku beberapa kali teringat oleh sosok Arya Saputra yang tak kunjung tiba di rumah.

Baca juga: Tukul Hilang Jejak Usai Bacok Pelajar di Simpang Pomad, Makam Arya Penuh Bunga usai 2 Bulan Dikubur

Padahal, Arya Saputra sudah beristirahat dengan tenang dipangkuan sang Pencipta.

"Kemarin mah kelepasan, ih ini mah anak sampe jam 1 siang belum pulang sekolah, terus olahraganya kan abis zuhur sampe rumah jam 3, ini sampe jam 4 belum balik, ini anak kebiasaan kalau main engga pernah bilang, saya langsung diem, astagfirullahalazim keingetan wae," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com beberapa waktu lalu.

Kusmiati mengatakan, ia selalu teringat dengan sosok Arya Saputra lantaran setiap harinya ia dan anak angkatnya tersebut selalu melakukan kegiatan bersama ketika di rumah.

"Soalnya kalau di rumah gini kan cuma berdua sama dia, dukdek aja sama dia makan apa barengan, terus ngobrol, kakanya kan kerja, si babeh juga kerja kalau siang," katanya.

Sementara itu, ia mengaku hingga saat ini masih terdapat hal yang mengganjal jika teringat sosok almarhum.

Hal mengganjal tersebut adalah pelaku utam yang melakukan pembacokan terhadap putra yang dibesarkannya sejak berusia tiga bulan itu belum tertangkap.

"Ibu mah walaupun ketawa-tawa juga tetep ada yang ngeganjel, pelakunya belum ketangkep," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved