Harta Kepala BKPSDM Pangandaran Miliaran Punya 25 Tanah, Bantah Laporan Pungli CPNS dari Guru Husein
Harta Kekayaan Dani Hamdani Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran yang bantah pungli
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Harta kekayaan Dani Hamdani Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran terbilang fantastis.
Kepala BKPSDM tercatat memiliki 25 bidang tanah di Pangandaran.
Dani memiliki nama lengkap H. Dani Hamdani, S.Sos., MM.
Dilansir dari web resmi bkpsdm.pangandarankb.go.id, jabatan Dani adalah Pembina Tingkat 1 dalam golongan IV/b.
Dani Hamdani juga merupakan lulusan S2 Manajemen Pemerintah Daerah.
Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 25 Januari 2023, Dani Hamdani memiliki kekayaan sebanyak Rp 5 miliar.
Kekayaan Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandaran ini gendut di tanah dan bangunan.
Tak ayal, Dani Hamdani tercatat memiliki 25 tanah yang tersebar di Pangandaran.
25 tanah dan bangunan Dani Hamdani senilai Rp 4.774.400.000.
Selain itu harta kekayaan Dani juga terbagi dalam alat transportasi dengan jumlah 4 motor dan satu mobil jenis Honda CR-V.
Sementara harta bergerak milik Dani senilai Rp 96.500.000.
Sedangkan kas dan setara kas Dani Hamdani berjumlah Rp 71.667.885.
Dengan begitu sub total harta kekayaan Dani Hamdani Kepala BPKSDM Kabupaten Pangandara berjumlah Rp 5.160.567.885.
Namun Dani tercatat memiliki hutang Rp 51.478.455.
Maka total harta kekayaan Dani Hamdani yakni Rp 5.109.089.430.
Nama Dani Hamdani menjadi sorotan di tengah viralnya guru muda Husein Al Rafsanjani.
Husein membongkar dugaan praktik pungli di lingkungan Pemkab Pangandaran.
Ia bahkan memilih mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara.

Husein Ali Rafsanjani mengungkap kejadian tahun 2020 saat baru menerima surat tugas sebagai ASN Kabupaten Pangandaran.
Ia harus mengikuti latihan dasar di Kota Bandung.
Namun dirinya mengaku diminta harus membayar uang transportasi sebesar Rp 270 ribu.
Saat latihan dasar berjalan pun ia kembali diminta Rp 310 ribu tanpa dijelaskan peruntukannya.
Ia merasa keberatan, terlebih saat itu gajinya belum cair selama 3 bulan lamanya.
"Di rekening saya Rp 500.000 saja tidak ada. Bukan masalah nominal, untuk sebagian orang kecil besar uang itu kan subjektif. Tapi kalau dikali berapa ratus CPNS kan sudah berapa tuh. Apalagi saya bukan orang mampu banget. Saya sampai capture isi rekening saya. Untuk sehari-hari saya masih ambil kerjaan nyanyi di acara nikahan dan kafe di Bandung untuk bekal hidup di pangandaran," kata Husein.
Ia kemudian melaporkan pungutan liar ini lewat situs Lapor.go.id dengan nama anonim.
Laporan Husein sempat membuat heboh pegawai sampai akhirnya ia mengaku bahwa dirinya lah yang membuat laporan.
Husein Ali Rafsanjani mendapat panggilan dan menjalani sidang di gedung BPKSDM Kabupaten Pangandara.
Setidaknya menurut Husein ia disidang oleh 12 orang.
"Intimidasinya secara verbal ada yang bilang jangan sok jagoan. Ada omongan kalau ngelapor kayak gini merusak nama baik instansi dan ancaman pemecatan. Hari itu juga saya minta surat pemecatan kalau memang saya salah," katanya.
Tak henti sampai di situ, Husein kembali menjalani sidang kedua dan diminta menghapus laporan.
"Sidang kedua mau nurunin laporan karena ancaman SK enggak ditandatangani. Sekolah saya didatangi orang BPKSDM," katanya.
Ia pun memutuskan pulang ke Bandung sembari menunggu surat pemecatan.
Karena tak kunjung keluar, Husein Ali Rafsanjani memutuskan untuk mengundurkan diri.
Kepala BKPSDM Kabupaten Pangandara Dani Hamdani membantah semua tuduhan Husein.
Menurut Dani, Pemkab Pangandaran memang tidak menganggarkan biaya transportasi untuk CPNS ke lokasi Latsar di Bandung.
"Dulu rencananya daring, tidak ada klasikal," katanya.
Dani juga membantah telah mengintimidasi Husein.
"Yang namanya klarifikasi, sengaja mendatangkan orang-orang yang terlibat di situ, perwakilan yang terlibat di situ. Kita panggil kordinatornya, ketua angkatan. Mereka semua tanda tangan," kata Dani Hamdani.
Nama Dani menjadi perbincangan karena dinilai terlalu menyerang Husein.
Ia bahkan menyebut Husein sebenarnya jadi PNS hanya karena kemauan sang ibu.
Menjawab tudingan Dani, Husein pun buka suara.
"Siapa mahasiswa pendidikan yang tidak bercita-cita jadi PNS. apakah masuk akal atau tidak ?" kata Husein
Soal penjelasan Dani Hamdani ihwal anggaran transportasi, Husein berpendapat sebenarnya yang bersangkutan mengetahui pungli tersebut.
"Lalu pertanyaann dari saya, kenapa daerah lain bisa memberangkatkan cpnsnya tanpa biaya transportasi. Berarti secara tidak langsung bapak tahu ada pungutan itu kan. bapak harusnya tahu ada pernyataan tidak ikut rombongan berangkat sendiri atau bareng-bareng tetap harus bayar, berarti bapak tahu terus kenapa bapak diam," kata Husein.
Tak henti sampai di situ saja, Dani Hamdani juga menyebut Husein tak layak menjadi PNS.
"Sebetulnya dia (Husein) tidak layak lulus dari PNS karena waktu tes kesehatan jiwa itu dia tidak lulus. Berarti kan dia secara kejiwaan dia tidak layak," ungkap Dani Hamdani.
Mendengar celotehan Kepala BKPSDM, Husein pun bereaksi.
Sambil berurai air mata, Husein pilu disebut tak layak jadi PNS.
Diakui Husein, ia hanya ingin jadi guru dan mengajar murid-murid.
"Saya Husein, saya cuma mau bilang, saya capek, saya cuma pengin ngajar pak. Saya guru, saya cuma pengin ngajar. Bapak mau bilang saya tidak layak, saya tidak sehat secara jiwa, terserah. Kalau itu bisa bikin semua ini selesai, saya iyain semua, terima kasih," imbuh Husein.(*)
BKPSDM
Dani Hamdani
Husein Ali Rafsanjani
CPNS
guru muda
pungutan liar
pungli
LHKPN
harta kekayaan
Pangandaran
Profil Desy Yanthi Utami, Anggota Komisi I DPRD Kota Bogor, Kekayaannya Capai Rp 2,6 Miliar |
![]() |
---|
Fakta Kekayaan Eko Patrio Usai Dijarah, Punya 13 Tanah dan Rumah Miliaran, Kini Ngaku Ngontrak |
![]() |
---|
Melalui Surat Edaran, Bupati Ingatkan Para ASN di Kabupaten Bogor Tidak Boleh Flexing |
![]() |
---|
Kini Jadi Tersangka, Inilah Daftar Aset Nadiem Makarim, Kekayaannya Sempat Merosot Saat Jadi Menteri |
![]() |
---|
Jejak Karir hingga Kekayaan Irjen Asep Edi Suheri, Kapolda Metro yang Nyaris Diamuk Ojol Rekan Affan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.