Ternyata Dulu Pernah Ditolong Guru saat Kesulitan, Viky Malah Membangkang Ogah Penuhi Janji

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sekitar tiga tahun yang lalu, saat Viki siswa SMA yang viral jalan kaki sedang merasa kesulitan, sang guru pernah menolongnya.

Guru yang tak mau disebar identitasnya ini awalnya merasa kasihan melihat kondisi Viky kala itu.

Hingga ia memutuskan untuk membantu Viky keluar dari permasalahannya dengan sebuah janji.

Namun, saat Viky disuruh berjanji memenuhi sesuatu karena telah ditolong, ia malah membangkang.

Viky memilih ogah menepati janji yang ia buat sampai membuat sang guru hampir menyerah.

Beruntung, sang guru memilih untuk bersabar sampai akhirnya Viky berada di kondisi yang lebih baik.

Orang yang dengan ikhlas membantu Viky ini adalah guru SMK Daarun Nimah, sekolah Viky sekarang.

Ia juga merupakan guru SMP Viky di Al Hidayah Ciputat.

Awal mula sang guru terketuk untuk membantu Viky saat tak sengaja bertemu dengannya di jalan.

Melihat Viky, ia teringat anak muridnya itu tak lulus SMP karena sering bolos sekolah.

Ia pun merasa kasihan dengan masa depan Viky yang masih amat panjang.

Sang guru pun memutuskan untuk menawarkan Viky ikut ujian paket B.

"Karena saya kasihan, yaudah kamu ikut paket B aja deh," jelasnya.

Viky pun lulus ujian paket B dan masuk di SMK Al Hidayah.

Baca juga: Bukan Karena Nunggak Biaya, Viky Tak Bisa Dapat SKL karena Sering Bolos Sekolah

Sang guru meminta selama Viky bersekolah di sana agar lebih rajin belajar dan tidak keseringan bermain ponsel.

Sayangnya janji tersebut tak ditepati Viky.

Saat duduk di kelas 11 SMK Al Hidayah, Viky kembali jarang masuk sekolah hingga akhirnya kembali tak naik kelas.

"Kelas dua dia dikeluarin dari SMK Al Hidayah karena jarang masuk," kata sang guru.

Tak ingin Viky sampai putus sekolah, guru tersebut kembali memberikan bantuan kepada Viky.

Ia menawarkan agar Viky sekolah di tempatnya mengajar, yakni SMK Daarun Nimah.

Hingga akhirnya Viky pun masuk ke sekolah tersebut, tepatnya setahun yang lalu ketika Viky kelas 12.

"Karena faktor kasihan, kita ngerasain kalau ekonomi susah kan," ujar guru tersebut.

Namun siapa sangka saat menempuh pendidikan di SMK Daarun Nimah, Viky kembali mengulangi kesalahan yang sama.

Viky hanya rajin masuk di semester pertama, memasuki semester kedua ia sering bolos.

"Maksud saya dari pas paket B pas di SMA kelas satu itu dirubah. Kan orang ada yang berubah ada juga, ini enggak berubah," katanya.

Melihat sikap Viky yang sering bolos tersebut, para guru sekolah pun menggelar rapat.

Sang guru memutuskan memberikan Viky tugas untuk agar kelulusannya bisa dipertimbangkan.