Kontras dari Omongan Viky, Temannya Ungkap Fakta Berbeda Soal Pengakuan Jadi Juru Parkir 8 Tahun

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Satu per satu kebohongan Viky di media sosial dikuliti orang-orang terdekatnya.

Terbaru, temannya ungkap fakta berbeda soal pengakuan Viky jadi juru parkir selama 8 tahun.

Menurut mereka, kenyataannya tidak seperti apa yang diucapkan Viky selama ini.

Sebelumnya Viky pernah menyebut jika ia menjadi juru parkir selama 8 tahun.

Pengakuannya jadi juru parkir itu diungkapkan Viky salah satunya di program Podcast Kode Kompas TV.

Di situ Viky mengaku menjadi juru parkir sejak delapan tahun lalu, sewaktu kelas 5 SD, ketika ayahnya jatuh sakit stroke.

Uang dari hasil markir ini, digunakan Viky untuk jajan dan membantu orang tua membeli kebutuhan sehari-hari.

"Dari kelas V SD, buat jajan saya. Saya terkadang juga buat orang tua juga," kata Viky di program tersebut.

Namun, teman Viky yang tinggalnya tak jauh dari tempat Viky jadi juru parkir, membantah pengakuan anak SMA viral tersebut.

Diketahui, Viky menjadi juru parkir di sebuah minimarket Alfamart di dekat rumahnya, jaraknya hanya sekira 100 meter.

Ambon (15) teman Viky mengungkap, perparkiran minimarket itu sebetulnya dikelola oleh Karang Taruna setempat.

Pemuda yang menjadi juru parkirnya dengan jadwal yang diatur per dua jam sekali.

Sehingga, soal pengakuan Viky yang menjadi juru parkir selama 8 tahun, dibantah oleh Ambon.

Menurutnya, Viky hanya markir sesekali dan hanya kalau tidak punya uang.

Baca juga: Kondisi Tempat Viky Cari Nafkah Terkuak, Teman Nongkrong Heran Siswa SMA Viral Berubah 4 Tahun Lalu

"Kalau markir jarang sih, keitung jari. Terakhir pas saya nongkrong sama dia itu 2019-an, enggak rutin," katanya, dilansir dari TribunJakarta.com.

Hal sama diutarakan Dila (20), remaja yang juga teman tongkrongan Viky.

Dila mengatakan, Viky markir hanya jika dia mau alias tidak rutin seperti pengakuannya.

"Terakhir 2018-an lah. Lima tahun lalu. Semau dia, markir mah markir, enggak mah enggak," kata Dila.

Dila pun menasihati Viky agar berbicara sesuai fakta.

"Ya kalau ngomong yang benar dah. Banyak juga orang susah di luar sana yang lebih-lebih dari dia gitu yang harus ditolong," pungkasnya.

Penghasilan Viky jadi juru parkir

Di program Podcast Kode Kompas TV, Minggu (28/5/2023), Viky mengaku delapan tahun ia menjadi juru parkir.

Semua itu dilakukannya demi menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya sakit stroke.

"Dari kelas V SD, buat jajan saya. Saya terkadang juga buat orang tua juga," kata Viky pada program tersebut.

Beda dengan pernyataan Ambon, Viky mengaku hanya menjadi juru parkir satu jam sekali.'

Dari situ ia mendapat Rp 10.000 sampai Rp 20.000.

"Saya sejam, kalau ramai ya bisa 20 lebih, kalau sepi ya 10."

"15 ribu harus mengidupi ayah ibu dan adik tiga, Alhamdulillah cukup," kata Viky.

Baca juga: Dibully Usai Ketahuan Bohong, Viky Siswa SMA Tetap Bikin Ibunya Bangga: Jangan Pernah Berubah

Pengakuan Viky soal menjadi juru parkir juga pernah diungkapkannya di program TV Pagi-Pagi Ambyar, Rabu (25/5/2023).

Viky menjelaskan bahwa ayahnya yang mulanya memiliki bisnis jualan ikan hias, mengalami stroke sejak delapan tahun silam.

"Bapak Sakit, stroke ringan."

"Delapan tahun," kata Viky.

Viky lantas menceritakan dirinya menjadi tulang punggung keluarga dan mencari nafkah dengan cara jadi juru parkir.

"Saya kadang markir, buat kebutuhanlah, ibu, bapak, dari pada saya naik angkot kan, sayang, mending buat di rumah sja. Saya jalan kaki saja," kata dia.

"Paling malam, itu sejam. Paling pendapatan itu kalau sepi Rp 10 ribu kalau ramai bisa Rp 20 ribuan," tambahnya.