Proyek Pembangunan Jembatan Cikereteg Molor, PUPR Malah Salahkan Kondisi Lahan Hingga Cuaca di Bogor

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CARINGIN- Proyek pembangunan Jembatan Cikereteg yang berlokasi diwilayah Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor molor dari target.

Awalnya, Kementerian PUPR menargetkan akan merampungkan sebagian jembatan agar bisa kembali digunakan pada 16 Juni 2023 lalu, namun hal itu nampaknya meleset.

Malahan, kini PUPR menyalahkan lahan diarea Jembatan Cokereteg hingga cuaca yang disebutnya menghambat proses pengerjaan.

"Terutama keterbatasan area kerja, ditambah faktor cuaca juga cukup ekstrim, cuaca akhir-akhir ini sangat berpengaruh, kemarin kita mau manuver alat Kren khawatir ada potensi bahaya terutama sambaran petir di alat Kren, potensi bahaya licin juga karena bekerja di area ketinggian," kata Projek Manager Pembangunan Jembatan Cikereteg, Kementerian PUPR, Fanny Zuriansyah, Selasa (20/6/2023).

Akibatnya, hingga saat ini jembatan penghubung antara Bogor dan Sukabumi itu masih ditutup total.

Fanny Zuriansyah, menjelaskan pihaknya telah mengajukan permohonan perpanjangan penutupan total Jembatan Cikereteg hingga tanggal 22 Juni 2023 mendatang.

"Proses esembly launcher dan setting segmen gelagar beton girder jembatan itu posisi manuver alat berat itu dan material itu area kerjanya sangat terbatas di lokasi. Posisi untuk Kren servis untuk kapasitas 80 ton aja sudah menutupi jalan sendiri kemarin itu, makanya itu demi keselamatan pengguna jalan kita ajukan perpanjangan penutupan total," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.

Ia juga menegaskan sempitnya lahan kerja di area Pembangunan Jembatan Cikereteg membuat beberapa alat berat yang digunakan untuk pembangunan jembatan mengalami keterbatasan kerja.

"Ini aja kita segmen beton jembatan mau moving aja kita Kesulitan karena area lahannya sangat sempit sekali," tegasnya.