Tipu Tukang Bubur Janjikan Anaknya Masuk Bintara, Kapolsek Mundu Dipecat Polda Jabar

Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut sanksi tersebut diberikan tim Komisi Kode Etik Polri (KKEP) usai melaksanakan sidang etik terhadap yang bersangkutan

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase
Seorang tukang bubur di Cirebon harus kehilangan uang ratusan juta rupiah dan rumah usia ditipu mantan Kapolsek, inisial AKP SW. Kini ia depresi karena harapannya untuk menjadikan anak Polri telah pupus. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan bahwa pihaknya memecat atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap Kapolsek Mundu, AKP SW.

Hal itu dikarenakan Kapolsek Mundu menipu tukang bubur.

Korban dijanjikan anaknya bisa masuk Bintara Polri.

Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut sanksi tersebut diberikan tim Komisi Kode Etik Polri (KKEP) usai melaksanakan sidang etik terhadap yang bersangkutan, pada Selasa (27/6/2023).

"Sidang kode etik pada hari Selasa, 28 Juni 2023, keputusannya PTDH," kata Tompo saat dihubungi, Jumat (30/6/2023).

Tompo memastikan pihaknya akan tetap memproses dugaan pelanggaran pidana terhadap SW di kasus penipuan tersebut.

"Yang bersangkutan tetap menjalani proses pidananya," jelasnya.

Untuk informasi, Wahidin, seorang tukang bubur di Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kebupaten Cirebon, Jawa Barat mengaku telah menyetorkan uang Rp 310 juta kepada oknum polisi dengan harapan putra pertamanya bisa menjadi anggota Polri berpangkat Bintara.

Namun, Wahidin justru bernasib apes lantaran ia justru dipermainkan oleh AKP ASW yang tak lain merupakan tetangganya sendiri.

Hal tersebut mendasari Wahid percaya kepada AKP ASW hingga menuruti berbagai perintahnya.

Namun, meski telah menyetorkan uang ratusan juta kepada AKP SW dan rekannya, putra dari Wahidin pun tetap tak berhasil menjadi anggota polisi.

Bahkan, kegagalan itu terjadi pada tahap pertama yakni saat tes kesehatan.

Setelah kegagalan itu, Ketua Kuasa Hukum Wahidin, Harumningsih Surya mengatakan kliennya mengaku depresi hingga kebingungan.

Baca juga: Ditipu Eks Kapolsek, Tukang Bubur Kehilangan Rumah dan Uang Rp 310 Juta, Depresi Pikirkan Nasib Anak

Pasalnya, setelah dihitung-hitung Wahidin telah mengeluarkan uang lebih dari Rp 310 juta.

Bahkan, Wahidin telah menggadaikan rumahnya untuk menuruti segala perintah dari AKP SW tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved