Akses Jalan Warga Dinilai Berbahaya, DPRD Kota Bogor Akan Buatkan JPO di Kampung Bojong Neros

Sebelum jalan kereta api Bogor-Sukabumi menjadi double track atau dua jalur, warga Bojong Neros dan sekitarnya masih bisa menyebrangi jalan kereta api

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Sambutan Anggota DPRD Kota Bogor, Eka Wardhana, Minggu (2/7/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu TopamiĀ 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Warga Kampung Bojong Neros RT. 04/13 Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, mengeluhkan akses jalannya yang cukup berbahaya.

Pasalnya, saat ini untuk menyebrangi rel kereta api double track Bogor-Sukabumi, warga tak bisa melintas dengan kendaraan.

Tetapi, kini hanya bisa dilalui dengan jalan kaki saja.

Ketua RW. 13, Dicky Ardiansyah mengatakan bahwa dalam gelaran halal bihalal yang dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI Dapil VI Jawa Barat, Budhi Setiawan serta Eka Wardhana anggota DPRD Kota Bogor, pihaknya ingin menyampaikan keluhannya.

"Banyak yang bilang kegiatan ini kegiatan partai, padahal bukan ini kegiatan kita mengundang anggota dewan gitu. Karena kita ingin menyampaikan beberapa aspirasi terutama soal Jembatan," ujarnya dalam helat Halal bihalal di halaman kosong, Minggu (2/7/2023).

Sebelum jalan kereta api Bogor-Sukabumi menjadi double track atau dua jalur, warga Bojong Neros dan sekitarnya masih bisa menyebrangi jalan kereta api tersebut baik dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda motor.

Bebera tahun ke belakang, jalan tersebut terputus karena ada pembangunan track kedua jalan kereta api.

Selain itu, jalan tersebut juga sempat akan ditutup total akibat adanya pembatas antara jalan kereta api dan pemukiman warga.

Dicky Ardiansyah menjelaskan, akses tersebut merupakan jalan utama yang menghubungkan antara warga kampung Bojong Neros dan sekitarnya dengan jalan utama yakni Jalan Ir. H. Djuanda dekat Mall BTM Bogor.

Baca juga: Komisi I DPRD Kota Bogor Keluarkan Rekomendasi Untuk Mie Gacoan

"Kalau aspirasi yang paling utama itu soal Jemabtan Penyebrangan Orang (JPO), karena itu akses utama dari dulu juga sudah ada tapi sekarang-sekarang tidak ada, untuk itu kita sampaikan aspirasi ini kepada anggota dewan, karena berbagai upaya sudah sempat dilakukan ke KAI tapi tidak digubris," ungkapnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, anggota DPRD Kota Bogor, Eka Wardhana mengungkapkan, dirinya berjanji kepada warga Kampung Bojong Neros bahwa jembatan yang melintasi rel kereta api itu akan dibangun paling lambat pada Desember mendatang.

"Soal jembatan paling lambat Desember 2024 mendatang, pokoknya jangan khawatir pasti jadi nanti," kata Eka Wardhana.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved