11 Hari Hilang, Jemaah Haji Asal Probolinggo Ditemukan Wafat, Jenazah Dishalatkan di Masjidil Haram
Sosok Almarhum Niron, Jamaah haji Probolinggo ditemukan meninggal dunia setelah hilang saat puncak haji atau Armuzna atau Armina (Arafah-Muzdalifah-Mi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Almarhum Niron, jemaah haji Probolinggo ditemukan meninggal dunia setelah hilang saat puncak haji atau Armuzna atau Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih mencari 2 jemaah Indonesia yang hilang saat puncak haji atau Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Awalnya, ada 10 jemaah yang dilaporkan selama puncak haji.
Dari jumlah itu 8 jemaah berhasil ditemukan, sedangkan 2 lainnya masih dicari.
Jemaah terakhir yang berhasil ditemukan, yakni Niron Sunar Suna kloter SUB 65.
Sementara dua lainnya belum ditemukan, ialah Idun Rohim Zen bin Rohim kloter PLM 20, dan Suhardi Ardi kloter KJT 10.
Adapun proses pencarian sudah berlangsung 11 hari.
Sosok almarhum Niron Sunar Sunah (77) merupakan jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur.
Jenazahnya ditemukan di RS An-Noor, Mekkah, Arab Saudi.
"Ibu kuat apa tidak (ditunjukkan sebuah foto)? Kalau tidak kuat, tidak usah melihat,” kata Tiarso salah seorang jemaah haji asal Probolinggo kepada Kamsani (63) istri almarhum Niron, Selasa (11/7/2023).
Saat ditunjukkan foto itu, Kamsani mengangguk, mengiyakan bahwa itu adalah benar suaminya saat dipastikan hingga beberapa kali.
Baca juga: Ngaku Beli Ratusan Juta, Perhiasan Emas Jemaah Haji Suarnati Daeng Kanang Ternyata Rp 900 ribu
Kamsani kemudian bergegas bersama salah seorang petugas maktab, didampingi Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) ke ruang penyimpanan jenazah di Rumah Sakit Al Noor di kota Mekkah.
Tiarso saat ditemui di hotel tempat para jemaah haji asal Probolinggo, Jawa Timur ini menginap menjelaskan, saat almarhum Niron terpisah dari rombongan, beberapa rombongan secara berkala ikut membantu mencari keberadaan Niron.
"Istri pak Niron juga sempat ditanya berulang kali, saat terpisah terakhir kali dimana."
"Kemudian kita bantu cari dan tidak ketemu, sampai akhirnya kami mendapat kabar pak Niron sudah ditemukan," ujar Tiarso.
"Kami diyakinkan oleh foto dan dipastikan oleh istri pak Niron, benar itu suaminya. Awalnya ditujukan kain sarung yang terlilit di kaki."
"Kemudian istri pak Niron makin yakin dengan gelang karet yang selalu dipakai," kata Tiarso.
Kamsani cerita Tiarso kembali dinyakinkan lagi saat diperlihatkan wajah suaminya secara utuh.
Sebelum akhirnya ditemukan, Kamsani kerap sakit-sakitan lantaran tak mau makan sehingga petugas kesehatan terpaksa didatangkan untuk merayu agar mau makan.
Niron terpisah dari rombongannya saat berada di Mina 29 Juni lalu.
Saat itu, Niron beserta rombongan KBIH Nurul Haramain melontar jumrah hari kedua yang dilaksanakan setelah salat subuh.
"Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, pak Niron masih berkumpul dengan rombongan."
Baca juga: Alasan Jemaah Haji Pakai Baju 20 Lapis saat Pulang ke Indonesia, Trik Agar Bisa Bawa Oleh-oleh
"Namun setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda sudah tidak terlihat bersama rombongan lagi," Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi menjelaskan.
"Kemudian pada 5 Juli sore ada laporan bahwa tas paspor, kalung identitas, dan baju Niron ditemukan."
"Barang dan identitas itu benar adanya milik pak Niron. Tetapi pak Nironnya tidak ada," ujarnya.
Kronologi penemuan jenazah
Kasat Ops Armina, Harun Al Rasyid di Mekkah menjelaskan, pada Selasa (11/7/2023) pihaknya melakukan pencarian di beberapa tempat salah satunya di kantor polisi dan ruang jenazah Muasim.
Saat itu tiba-tiba ada berita masuk melalui WhatsApp, terdapat jenazah dengan ciri-ciri jemaah yang tengah dicari.
Pukul 10.15 WAS (Waktu Arab Saudi), pihaknya berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Mashariq, ketua kloter, dan istri almarhum.
Usai melihat ciri khusus, istri almarhum membenarkan bahawa jenazah tersebut adalah suaminya.
Pengecekan pun dilakukan dengan pencocokan berbagai data seperti paspor, visa, hingga sidik jari.
Setelah negosiasi yang panjang dan cukup alot, pukul 20.15 jenazah bisa langsung dimandikan.
Tanpa disangka pihak maktab dan pengurus Arab Saudi merespons keinginan keluarga membawa jenazah ke Masjidil Haram untuk disalatkan bada salat Maghrib.
"Alhamdulillah bisa kami laksanakan bersama-sama di sana. Setelah salatkan jenazah langsung kita bawa ke tempat pemakaman di daerah Soraya," ungkap dia.
"Mohon doa agar jemaah haji kita bisa segera ditemukan," tutur Harun Al-Rasyid.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com
Ngeri! Santri di Leuwisadeng Bogor Dihabisi Nyawanya oleh Temannya dengan Cara Ditimpa Batu |
![]() |
---|
Analisa Kriminolog Soal Kerangka Manusia di Pohon Aren Mengejutkan, Duga Yuda Tewas Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Video Call Terakhir Korban Tewas Kecelakaan di Jalur Bromo Terkuak, Sopir Bus Maut Berfirasat Buruk |
![]() |
---|
Bocah 4 Tahun yang Hilang di Tajurhalang Bogor Ditemukan Meninggal, Jasad Mengambang di Kolam Ikan |
![]() |
---|
Kisah Pilu Balita 2 Hari Nangis di Samping Mayat Ayahnya, Tetangga Tak Tolong Korban Gara-gara Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.