Bingung Disuruh Tanggungjawab, Pria di Cengkareng Bunuh Kekasihnya yang Tengah Mengandung

Hermawadi Sihotang alias HS (29) hanya bisa tertunduk kala polisi menggelandangnya ke ruang tanahan Polres Metro Jakarta Barat.

Editor: Yudistira Wanne
Net
Ilustrasi jenazah - Wanita hamil dibunuh kekasihnya yang tak bisa bertanggungjawab. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisah cinta dua sejoli yang tengah kasmaran seketika berubah menjadi duka.

Hermawadi Sihotang alias HS (29) hanya bisa tertunduk kala polisi menggelandangnya ke ruang tanahan Polres Metro Jakarta Barat.

Dirinya harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, lantaran telah tega membunuh seorang wanita berinisial PAG (26) di kontrakan wilayah Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (12/7/2023) lalu.

Pasalnya, tangan HS yang kini terborgol itu, pernah digunakannya untuk mencekik kekasihnya yang tengah hamil muda hingga tewas.

Tak hanya itu, dirinya juga menaruh jasad korban di kolong meja dapur, kemudian menutupinya dengan tumpukkan sampah dan baju.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Andri Kurniawan mengatakan, motif pelaku melakukan perbuatan keji itu lantaran kesal terhadap PAG yang meminta pertanggungjawabannya.

Kekesalannya itu memuncak setelah PAG mendesaknya selama dua minggu. Sementara kala itu, pelaku tak memiliki pekerjaan atau uang untuk memenuhi permintaan nikah dari korban.

"Yang pertama sudah diketahui adanya kehamilan pada korban. (Korban) sempat meminta pertanggung jawaban, tetapi pelaku sendiri belum siap untuk bertanggung jawab. Inilah yang terjadi lebih kurang dua atau tiga minggu belakangan," ujar Andri dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Barat, Senin (17/5/2023).

"Sehingga puncak kemarahan pelaku terjadi pada hari Sabtu 8 Juli 2023, yang bersangkutan akhirnya melakukan tindakan pembunuhan dengan cara mencekik, kemudian menyimpan (mayat korban) di bawah tempat dapur yang ada di rumah tersebut," imbuh dia.

Andri menyebut, kala itu pelaku kesal dan marah lantaran desakan itu datang kala ekonominya sedang terombang ambing.

"Yang terjadi ya ini karena pelaku marah kepada korban karena masih menuntut terkait pernikahan tersebut, sedangkan pelaku sendiri masih belum siap karena masalah ekonomi," jelas Andri.

Lebih lanjut, Andri menyampaikan jika aksi kejahatan HS terbongkar setelah empat hari kemudian, kala penjaga kontrakan tempat PAG menyewa mencium aroma tidak sedap dari dalam rumah.

Rupanya saat dicek bersama pihak kepolisian, jasad PAG sudah membusuk di bagian dapur kontrakan satu petak itu.

Mendapat kabar tersebut, polisi lantas melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku.

Pengejaran itu dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah CCTV yang ada di sekitar area kontrakan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved