Cerita Guru Ajar Kakak Adik yang Minta Ayahnya Dipenjara, Sulung Berulangkali Hatam Al Quran
Kondisi sebatang kara tanpa orangtua bukannya membuat kedua bocah asal Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah ini patah semangat.
Editor:
Ardhi Sanjaya
Kolase
Sambil duduk di samping adiknya, Al Rasyid Pandu Pratama (11) menceritakan tragedi pilu tujuh tahun lalu.
Terlepas dari masa lalu kelam yang dialami mereka, dari perilaku di sekolah sudah menunjukkan tekad kuat ingin sukses.
"Dengan latar belakang yang seperti itu, kami hanya ingin jangan sampai pendidikannya terganggu, dan pemerintah mendukung mereka," ujarnya.
T dan S tinggal di Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
Kedua bocah tersebut tinggal sebatang kara di rumah geribik lantaran sang ayah kabur.
Sementara sang ibu meninggal setelah dibunuh oleh ayahnya.
Peristiwa pembunuhan terjadi pada 20115 lalu setelah kedua orangtuanya bercerai.
(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)
Berita Terkait
Baca Juga
Jelang HUT ke-79 Bhayangkara, Makam Jenderal Hoegeng di Tajurhalang Bogor Banyak Dikunjungi Peziarah |
![]() |
---|
Jelang HUT Bhayangkara, Penjual Bunga di Makam Jenderal Hoegeng Kabupaten Bogor Banjir Pembeli |
![]() |
---|
MIRIS Kisah Nenek Sebatang Kara Hidup di Gubuk, Sang Kades Malah Minta Jangan Diviralkan Karena Ini |
![]() |
---|
Miris! Fahmi Bo Dulu Tenar Kini Hidup Sebatang Kara, Niat Minta Bantuan ke Artis Ini Tapi Diabaikan |
![]() |
---|
Gaga Food Luncurkan Afiliasi Perkumpulan Tjuan, Potensi Omzet Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.