Cerita Guru Ajar Kakak Adik yang Minta Ayahnya Dipenjara, Sulung Berulangkali Hatam Al Quran

Kondisi sebatang kara tanpa orangtua bukannya membuat kedua bocah asal Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah ini patah semangat.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase
Sambil duduk di samping adiknya, Al Rasyid Pandu Pratama (11) menceritakan tragedi pilu tujuh tahun lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kakak adik T (11) dan S (9) di mata guru dan kepala sekolah adalah murid yang paling niat untuk bersekolah.

Kondisi sebatang kara tanpa orangtua bukannya membuat kedua bocah asal Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah ini patah semangat.

Justru yang terjadi selama 7 tahun ke belakang malah sebaliknya.

Tekad besar untuk mendapatkan pendidikan dengan keterbatasan yang ada, dikuatkan oleh nenek yang mengurus mereka sepeninggalan ibu, dan kaburnya sang ayah.

Kuwadi, guru T dan S saat bersekolah di SDN 1 Bandar Sakti, mengatakan, tekad mereka sudah ditunjukkan sejak awal bersekolah, dan masih bertahan hingga sekarang.

Ia mengatakan, keterbatasan ekonomi dan ditinggal pergi orangtua tidak mengganggu pendidikannya.

Di sekolah pun dan S tidak pernah mendapat ejekan atau dikucilkan dari pergaulannya.

"Saya mengajar mereka selama 1 tahun. Kini keduanya sudah kelas 6 dan 4 SD," kata Kuwadi kepada Tribunlampung.co.id, Senin (24/7/2023).

"T tiap waktu salat di sekolah. Dia selalu hadir paling awal dan sering menjadi muadzin," tambahnya.

Kuwadi menambahkan, T memiliki nilai baik untuk mata pelajaran agama Islam.

Selain itu, T juga sudah khatam Alquran berkali-kali.

Sehingga, hal itu membuat banyak guru punya harapan besar untuk T dan S agar terus bisa bersekolah.

Baca juga: Ayah Kabur Usai Tusuk Ibu, Bocah di Lampung Rajin Ibadah Minta Pelaku Ditangkap, Sering Adzan

"Kami para guru hanya berharap selepas pendidikan SD, T dan S tidak terhambat sekolahnya," katanya.

Ida Erni Wahyuni, kepala SDN 1 mengatakan, pihak sekolah punya harapan besar kepada kedua anak tersebut.

Karena niat dua anak itu untuk sekolah, mereka sering mendapat perhatian guru yang bersimpati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved