Polisi Tewas di Bogor
BEDA Versi Kronologi Bripda Ignatius Tewas Tertembak, Ayah Ungkap Bukti Rekaman Soal Senior Almarhum
Ayah bongkar bukti rekaman soal kronologi penyebab Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak. Rekaman tersebut berkaitan dengan perilaku senior
Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
Dalam wawancara bersama Tribun Pontianak, ayah Bripda Ignatius, Y.Pandi menjelaskan detail kronologi kematian putra kesayangannya.
Bertempat di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Y.Pandi mengungkap detik-detik saat ia mendengar penjelasan dari penyidik kepolisian terkait penyebab kematian Bripda Ignatius.
Momen itu terjadi pada hari Senin (24/7/2023) setelah Y.Pandi dan istrinya diminta datang ke Jakarta.
Kala itu Y.Pandi hanya diberitahu bahwa Bripda Ignatius sakti keras, bukan meninggal.
Baca juga: Hasil Otopsi Jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Terkuak, Hanya Ada Satu Luka Tembak di Bagian Ini
Sampai akhirnya Y.Pandi dan istri diajak berbincang oleh tim dari Densus 88 guna membicarakan fakta sebenarnya.
"Sampai pada sebelum kami ketemu anak kami, setelah itu pimpinan dari tim Densus dan penyidik Densus 88 memanggil kami di sebuah ruangan untuk menyampaikan hasil kronologi kejadian," ungkap Y.Pandi.
Namun sebelum memulai pembicaraan, Y.Pandi izin untuk merekam percakapannya dengan anggota Densus 88 itu.
Beruntung, pihak Densus 88 pun mengizinkan Y.Pandi merekam pembicaraan mereka.
"Saya sampaikan 'sebelum bapak ibu menyampaikan ini, saya izin rekam dulu. Hari ini oke saya dengar bapak-bapak menyampaikan saya paham, tapi besok lusa ketika saya pulang bawa jenazah anak saya, belum tentu saya menjawab apa yang diminta keluarga saya, kronologi kejadiannya bagaimana, dengan adanya rekaman ini saya enggak bicara lagi, ini rekamannya, itu bukti konkret'. Mereka bersedia direkam," kata Y.Pandi.
Dari perbincangan itu terkuak kronologi tewasnya Bripda Ignatius.

Yakni kejadian bermula saat tiga senior Bripda Ignatius mendadak datang ke kamar Riko.
Gara-gara ada pertengkaran dan kesalahpahaman, ketegangan pun terjadi antara Bripda Ignatius dengan seniornya.
Hingga akhirnya Bripda Ignatius terkena tembakan dari seniornya itu.
"Ada yang menyampaikan bahwa kronologi anak saya ini awalnya dari seniornya ada tiga, seniornya datang ke kamar dia (Riko). Menurut berita, mungkin ada pertengkaran atau ada mungkin sedikit kesalahpahaman dengan anak saya dengan tiga seniornya ini tadi. Tidak sengaja seniornya mengambil senpi yang ada di tas, terus tidak sengaja senpi ini meledak dan mengenai korban," ujar Y.Pandi.
Dari rekaman tersebut, Pandi pun mengetahui hasil pemeriksaan dari jenazah putranya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.