Polisi Tewas di Bogor
Detik-detik Bripda Ignatius Tewas Tertembak di Rusun Cikeas, Pelurunya Sampai Tembus Lubangi Tembok
Menurutnya, sekitar pukul 20.00 WIB Bripda Ignatius sempat melakukan video call dengannya. Saat itu, hanya Y.Pandi dan anaknya saja yang melangsungkan
Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ayah Bripda Ignatius, Y.Pandi mengungkap detik-detik saat anaknya tewas tertembak oleh seniornya.
Bripda Ignatius tewas di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, pada Minggu (23/7/2023) lalu.
Menurutnya, sekitar pukul 20.00 WIB Bripda Ignatius sempat melakukan video call dengannya.
Saat itu, hanya Y.Pandi dan anaknya saja yang melangsungkan video call.
Untuk ibunda Bripda Ignatius, menurutnya sedang sakit, sehingga tak bisa berbicara dengan putranya.
Bahkan, tewasnya Bripda Ignatius ini merupakan hal yang membuatnya kaget.
Karena, sang anak diketahui tak memiliki masalah apapun dan dengan siapaun di luar sana.
"Pada malam sebelum kejadian ini, almarhum tidak pernah mengatakan bahwa akan terjadi hal seperti itu dan tidak ada masalah dengan senior-seniornya, tetapi pada malam sebelum kejadian jam 8 malam beliau video call dengan saya," ucapnya di Indonesia Update Kompas TV yang dikutip TribunnewsBogor.com, Kamis (27/7/2023).
"Mamanya tidak menghadiri video call karena sedang sakit kepala, jadi beliau tidur di kamar dan saya di ruangan TV, jadi kami berdua yang melakukan video call dengan almarhum," sambungnya.
Lalu, setelah video call selesai, menurutnya malam itu Bripda Ignatius didatangi oleh tiga orang seniornya.
Kedatangan senornya ini, diduga perihal bisnis senjata api (senpi) dengan anaknya.
Namun, Y.Pandi sempat bingung dengan yang dijelaskan oleh polisi sebelumnya, karena pelaku disebutkan hanya dua orang.
"Kronologis yang diceritakan dari tim penyidik Densus 88 Antiteror, mereka mengatakan bahwa awalnya anak saya ini didatangi oleh seniornya, sebenarnya menurut keterangan tim penyidik itu tiga orang tapi saya nggak tau kenapa jadi dua orang, seperti apa yang dijelaskan di media sosial yang sudah tersebar kemana-mana, jadi saya ingin menjelaskan bahwa ketiga pelaku ini mendatangi anak saya," jelasnya.
Baca juga: Beda Keterangan Dengan Polisi, Ayah Bripda Ignatius Sebut Ada 3 Pelaku, Cekcok Bisnis Senjata Api?
Untuk alasan senior anaknya itu datang ke tempat Bripda Ignatius, Y.Pandi masih tidak mengetahui dengan pasti.
"Sampai saat ini kami juga belum mengetahui, tapi yang jelas saat itu memang ada semacam bisnis senpi (senjata api) dengan seniornya ini," katanya.
Lalu, Bripda Ignatius kata Y.Pandi, diduga menolak hal tersebut sehingga nyawanya pun dihabisi.
"Tapi anak saya mungkin ditawari mungkin menolak karena barang itu ilegal, sehingga apa yang terjadi disitu cekcok nah akibatnya anak saya jadi korban," ujarnya.
Y.Pandi mengungkapkan, bila anaknya tidak ambil bisnis itu, maka akan ada resiko dan konsekuensinya.
Bahkan, menurutnya peluru yang menewaskan anaknya itu menembus hingga melubangin dinding Rusun Polri Cikeas.
"Jadi tidak berani dan tidak lama kemudian si pelaku ini mengambil senpi di tasnya dan senpi ini meledak mengenai leher anak saya sampai tembus ke bawah telinga sampai tembus ke dinding lagi sepertinya yang diceritakan oleh tim penyidik Mabes Polri Densus 88 Antiteror," paparnya.

Setelah kejadian itu, Y.Pandi langsung dikabari oleh pihak kepolisian.
Namun, ia sempat tak percaya dengan kabar yang didengarnya itu.
"Pada hari minggu, kami ditelepon dari pihak Mabes Polri nelpon kami, kami tadinya tidak percaya siapa tahu ini hoax atau apa kan menelpon kami, kemudian tak lama dari Polres Melawi menyampaikan pesan bahwa anak bapak ibu yang bernama Bripda Ignatius sedang sakit keras sekarang berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati ruang ICU," katanya.
Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, Bripda Ignatius tewas di Rusun Polri Cikeas.
"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas Gunungputri Bogor telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (26/7/2023).
Saat ini pihak kepolisian sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.
Baca juga: Ternyata Ini Pemicu Bripda Ignatius Cekcok dengan Senior Sebelum Tewas, Gara-gara Ogah Diajak Bisnis
Mereka adalah Bripda IMS dan Bripka IG yang juga rekan atau senior korban.
"Saat ini kasus tersebut ditangani oleh tim gabungan Propam dan Reskrim untuk mengetahui pelanggaran disiplin, kode etik ataupun pidana yang dilakukan oleh pelaku," jelasnya.
Bripda Ignatius
Y.Pandi
Rusun Polri Cikeas
Kecamatan Gunungputri
Kabupaten Bogor
tewas
tertembak
senior
peluru
video call
senjata api
Densus 88 Antiteror
Polres Melawi
Rumah Sakit Polri Kramat Jati
Mabes Polri
Update Terkini Kasus Polisi Tertembak Polisi di Bogor, Berkas Perkara Bakal Dilimpahkan ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Keluarga Bripda IDF Bantah Klaim Soal Adanya Kelalaian Tersangka: Ini Ada Perencanaan ! |
![]() |
---|
Momen Ibunda Saksikan Rekonstruksi Tewasnya Bripda IDF, Hampir 8 Jam Dua Tersangka Lakukan 75 Adegan |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kasus Kematian Bripda IDF Selesai Hampir 8 Jam, Ibunda Terisak Minta Hukum Ditegakkan |
![]() |
---|
Ada 75 Adegan Rekonstuksi Kasus Kematian Bripda IDF, Dua Tersangka Dihadirkan Langsung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.