Polisi Tewas di Bogor
Tewas Tertembak Teman Polisi Saat Merantau dari Melawi, Bripda Rico : Hidup di Jakarta Itu Keras
PESAN Terakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sebelum Tewas Tertembak Polisi di Cikeas : Hidup di Jakarta Itu Keras
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sikap Bripda Ignatius Dwi Frisco dinilai aneh sesaat sebelum tewas tertembak Bripda IMS di Cikeas Bogor.
Bripda Rico juga menasehati temannya betapa kerasnya hidup di Jakarta.
Sekadar informasi, Bripda Ignatius Dwi Frico atau karib disapa Rico, merupakan asal Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.
Ia juga lulus Sekolah Polisi Negara (SPN) Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.
Kini Bripda Rico bertugas di Densus 88 Antiteror di Jakarta.
Hidup jauh dari tanah kelahiran membuat Rico kuat menjalani kehidupan.
Ia bahkan kerap berbagi cerita pada temannya, Emili.
Pada wanita tersebut, Bripda Ignatius Dwi Frisco seolah memberi pesan terakhir.
"Bulan-bulan lalu sering nasihati aja, 'hidup di Jakarta itu keras'," kata Emili kepada TribunnewsBogor.com.
Katanya, Rico tak pernah mengeluhkan sikap teman atau seniornya dalam pekerjaan.
"Kalau tentang teman, senior, gak pernah," katanya.
Masa-masa terakhir sebelum tewas tertembak di Rumah Susun Polri, Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor, Emili justru merasa ada yang janggal atas sikap Rico.
Bripda Ignatius Dwi Frisco dikabarkan tewas pukul 01.40 WIB akibat tertembak pistol yang dibawa Bripda IMS dan Bripka IG.
Satu jam sebelumnya, tepatnya pukul 00.28 WIB, Bripda Rico masih membalas direct message Emili di Instagram.
"Jawabannya gak nyambung," kata Emili.
Berikut ini chat lengkap satu jam sebelum Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak :
- Emili Pukul 15.53 WIB : Kenapa jadi potong mulet rambutnya om
- Rico Pukul 17.48 WIB : Gak kuat soalnya.
- Emili Pukul 23.57 WIB : Gak kuat apa njir.
- Rico Pukul 00.28 WIB : Gak tau
Ia mengaku tak mengetahui maksud pembicaraan Bripda Rico.
"Saya juga gak ngerti, heran," katanya.
Emili bahkan menaruh curiga saat itu justru bukan Bripda Rico yang membalas pesannya.
"Apa iya bukan dia yang pegang HP," katanya.

Bukan hanya teman, bahkan ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco, Y Pandi pun merasakan kecurigaan.
Ia merasa tak percaya bahwa pistol Bripda IMS meletus begitu saja mengenai belakang kuping kanan anaknya.
Bagaimana mungkin ada senjata api yang tiba tiba meletus dan tepat sekali mengena bagian leher anak kami.
Sebelumnya, Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar, Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas akibat tertembak di Rumah Susun Polri, Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Pukul 01.40 WIB, Minggu (23/7/2023), Bripda IMS berniat menunjukan pistolnya pada Bripda Ignatius Dwi Frisco.
Saat dikeluarkan dari tas, pistol itu disebut tiba-tiba meletus begitu saja.
"Mengenai rekannya yang berada di depannya," kata Aswin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.