Pembunuh Zidan Mahasiswa UI Cepat Terungkap, Kenapa Kasus Akseyna 8 Tahun Buntu? Ini Kata Kriminolog

Kriminolog membandingkan kasus pembunuhan Zidan mahasiswa UI yang pelakunya cepat tertangkap. Sementara kasus Akseyna hingga kini masih buntu

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Instagram
Kriminolog membandingkan kasus pembunuhan Zidan mahasiswa UI yang pelakunya cepat tertangkap. Sementara kasus Akseyna yang jasadnya ditemukan di danau UI hingga kini masih buntu selama 8 tahun 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan (19) memantik khalayak mengingat insiden serupa delapan tahun lalu.

Adalah Akseyna Ahad Dory (19), mahasiswa UI yang ditemukan tewas mengenaskan pada 26 Maret 2015.

Berbeda dengan kasus Zidan, insiden tewasnya Akseyna hingga kini masih buntu.

Pihak kepolisian belum menetapkan tersangka atau sosok yang bertanggung jawab atas ditemukannya jenazah Akseyna di Danau Kenanga UI Depok, Jawa Barat.

Lantas, apa kata kriminolog sekaligus dosen UI terkait perbedaan kasus Zidan dan Akseyna tersebut?

Untuk diketahui, polisi telah menangkap pembunuh yang menghabisi nyawa Zidan secara keji.

Pelaku adalah Altafasalya Ardnika Basya alias Altaf (23).

Mahasiswa UI jurusan Sastra Rusia itu tega membunuh Zidan di kamar kosnya wilayah Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023).

Baca juga: Profil Mahasiswa UI yang Sadis Bunuh Juniornya, Disebut Sosok Kaya Raya, Pernah Jadi Juara Karate

Jasad Zidan baru ditemukan dua hari kemudian yakni pada Jumat (4/8/2023).

Tak sampai setengah hari, penyidik Polres Metro Depok berhasil menangkap pelaku pembunuhan yakni Altaf.

"Kurang dari tiga jam alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk," ungkap Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Minggu (6/8/2023).

Kasus Akseyna Buntu hingga 8 Tahun

Sementara pihak kepolisian cepat menangkap pelaku pembunuhan Zidan, kenapa kasus Akseyna masih buntu hingga delapan tahun?

Menanggapi pertanyaan tersebut, kriminolog ternama Adrianus Meliala memberikan analisanya.

Dalam tayangan metro tv news, Adrianus Meliala menyebut bahwa kasus kematian Zidan dan Akseyna adalah berbeda.

Saya kira susah dibandingkan antara (kasus) Akseyna dengan kasus ini (Zidan)," ungkap Adrianus Meliala.

Alasannya, menurut Adrianus, kasus Akseyna diselimuti banyak kesulitan terkait penyelidikan polisi.

Mulai dari TKP yang rusak hingga bukti yang didapatkan pihak kepolisian tidak memadai untuk menetapkan tersangka.

"Kenapa beda? pada kasus Akseyna itu terdapat situasi TKP rusak. Dan tidak ada bukti yang mengarahkan pada pelaku sama sekali. Jadi ya sudah buktinya kurang, tidak ada saksi, polisi terlambat datang, beberapa jejak hilang, alhasil tidak bisa mengarahkan ke pelaku siapapun," pungkas Adrianus Meliala.

Kasus kematian Mahasiswa UI, Akseyna Ahad Dori beku selama lima tahun
Kasus kematian Mahasiswa UI, Akseyna Ahad Dori beku selama lima tahun (Youtube channel Najwa Shihab)

Lantaran harus cukup bukti untuk menetapkan tersangka, hingga kini pihak kepolisian masih belum mengungkap hasil penyelidikan kasus Akseyna.

"Jadi memang banyak dugaan, petunjuk tapi tidak cukup kuat untuk mengarahkan ke pelakunya. Karena sekarang berada di era pergerakan hukum, polisi harus kuat dengan bukti kuat untuk mentersangkakan orang," kata Adrianus Meliala.

Baca juga: Keseharian Pembunuh Mahasiswa UI Terungkap, Pelaku Sering Mengeluh ke Teman Kontrakan Gara-gara Ini

Sementara itu, kasus pembunuhan Zidan memiliki banyak bukti yang mengarah ke sosok tersangka, Altaf.

Bukti kuat dan utama adalah rekaman CCTV yang memperlihatkan Altaf sempat masuk ke kosan Zidan sebelum korban meregang nyawa.

"Beruntung pada kasus kali ini (pembunuhan Zidan), itu ada CCTV yang begitu akurat, enggak bisa pelaku berkilah tentang apa yang dilakukannya," ujar Adrianus Meliala.

Aksi balas dendam mahasiswa UI pada Senior yang membunuhnya, pelaku kapok sampai ketakutan
Aksi balas dendam mahasiswa UI pada Senior yang membunuhnya, pelaku kapok sampai ketakutan (Tribun Jakarta)

Untuk diketahui, kasus kematian Akseyna, mahasiswa UI jurusan Biologi hingga kini masih beku.

Saat kasusnya pertama kali terungkap, Akseyna sempat disebut mengakhiri hidupnya sendiri.

Namun belakangan, polisi menyebut bahwa Akseyna adalah korban pembunuhan.

Hingga kini, ayah Akseyna. Marsekal Pertama TNI (Purn) Mardoto masih mencari keadilan terkait kematian sang putra kesayangan.

"Keluarga tidak pernah menyerah, tetap kumpulkan info dari netizen. Masih ada yang memberikan. Saya tetap berusaha sebisa mungkin dan seterusnya sampai (misteri kematian Akseyna) terbuka," ujar Mardoto dilansir dari Kompas TV.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved