Fasilitas Mengkhawatirkan Tapi Kerja Maksimal, Dinsos Kota Bogor Curhat Ingin Tambahan Anggaran

Mulai dari mobil operasional yang sudah berusia puluhan tahun sampai tidak bisa digunakan lagi serta rumah singgah yang diperuntukan untuk para

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Beberapa fasilitas yang kurang memadai milik Dinsos Kota Bogor, Rabu (9/8/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Fasilitas milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor kondisinya sangat menghawatirkan.

Mulai dari mobil operasional yang sudah berusia puluhan tahun sampai tidak bisa digunakan lagi serta rumah singgah yang diperuntukan untuk para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sampai ODGJ.

Padahal, kedua fasilitas itu sangat penting bagi Dinsos Kota Bogor untuk melaksanakan program kerjanya terkhusus bagi Bidang Rehabilitasi Sosial.

Belum lagi ditambah sejak Februari-Agustus ini, Dinsos Kota Bogor kerap mengevakuasi PPKS sampai ODG dengan rataan perhari mencapai 8 orang sekaligus.

Perlu adanya mobil yang sehat, serta rumah singgah yang layak agar PPKS sampai ODGJ mendapat pelayanan yang prima.

Dinsos Kota Bogor pun berharap agar adanya tambahan anggaran untuk memperbaiki dua hal itu.

"Rumah singgah kita ini sangat sangat terbatas sekali dan kondisi seadanya. Kedua, adalah kendaraan operasional. Kendaraan operasional adalah kendaraan yang digunakan untuk penjangkauan dan penyisiran PPKS yang ada di Kota Bogor. Itu kita mobile setiap hari," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dody Wahyudin saat disambangi di ruangannya, Rabu (9/8/2023).

Di kota bogor ini menjadi Kota yang banyak PPKS serta ODGJ. Mereka sengaja datang atau dibuang dari luar Kota Bogor.

Ada alasan tersendiri, sambung Dody, PPKS dan ODGJ jumlahnya meningkat di Kota Bogor ini.

Di Kota Bogor pelayanan selalu diberikan secara maksimal oleh Dinsos Kota Bogor.

"Karena yang diluar daerah PPKS ini di Kota Bogor diberikan pelayanan, kemudian perawatan. Mankanya wilayah tetangga kita entah itu dari yayasan atau darimana kadang kadang ODGJ dibuang di Kota Bogor," tambah Dody.

Namun, usaha yang maksimal ini kerap terbentur oleh fasilitas yang minim.

Baca juga: Astaga! Kota Bogor Jadi Tempat Buangan ODGJ, 12 Orang Ditemukan di Rancamaya

"Kita kerja dengan hati tetapi kita juga bekerja dengan keterbatasan. Tetapi, tim kita sangat sangat luar biasa melayani dengan hati untuk masyarakat," ujarnya.

Dody pun mengakui, dua fasilitas itu (mobil serta rumah singgah) saat ini belum maksimal.

Khusus rumah singgah sendiri, fasilitas yang ada hanya kasur serta lemari.

Idealnya, sambung Dody, harus ada beberapa isi lainnya yang harus dilengkapi.

"Sejauh ini kadangkala kesulitan untuk rumah singgah. Selain ODGJ orang terlantar karena perjalanan pun itu harus dibawa ke rumah sinhgah untuk istirahat. Di rumah singgah ini kita simpan mereka sampai mendapatkan panti, atau tempat yang menampung mereka," ungkap Dody.

"Apabila orang terlantar, yang tidak bisa dilakukan reunifikasi itu ditempatkan selama 7 hari dirumah sinhgah. Kita riskan juga apalagi kondisinya seperti itu (rumahsinhgah). Tetapi untuk ODGJ, setelah singgah dirumah singgah kita bersihkan, mandi, ganti pakaian, dan rujuk ke RSMM," tambah Dody.

Fasilitas di Dinsos yang belum maksimal ini juga ditambah dengan kondisi tidak ada panti atau yayasan sukarela di Kota Bogor.

Baca juga: ODGJ di Bojong Neros Bogor Ngamuk, Proses Evakuasi Dramatis, Petugas Sampai Pakai Tali Webing

Dinsos pun kerap dibuat kesulitan atas tidak adanya panti serta yayasan sukarela itu.

"Rumah singgah memang tempatnya semenentara. Kalau Panti di luar dinsos siap menampung kita langsung serahkan. Tetapi, kendalanya panti di Kota Bogor belum punya panti atau yayasan sosial yang sifatnya free. Panti ada tapi harus bayar," ungkapnya.

Padahal rumah singgah ini menjadi indikator utama untuk menampung sementara PPKS dan ODGJ.

"Nah, kalau di rumah singgahnya aman, lalu nyaman, petugas disinipun senang. Apalagi PPKS dan ODGJ nya. Mereka merasa terlindungi dan terlayani," tambahnya.

Dinsos Kota Bogor pun berharap, agar ada penambahan anggaran untuk memperbaiki fasilitas ini.

Mulai dari mobil operasional, rumah singgah, serta adanya panti yang tidak berbayar.

Baca juga: Suami ODGJ di Kota Bogor Diamankan karena Sering Aniaya Anak dan Istri, Leher Diinjak

"Itu dilakukan harus. Itu untuk memaksimalkan tugas kita juga yang memang mobilitasnya tinggi," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved