Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Latihan Nembak di Gunung Geulis Bogor, Pakai Pistol Rusia

Niatan DE untuk melakukan aksi teror muncul setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang digerakkan ratusan tersangka terorisme

Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Kolase Tribun Bogor/Tribun Jakarta
Pengakuan Pegawai PT KAI Terduga Teroris Bekasi, Rutin Latihan Menembak di Gunung Geulis Bogor 

"Bendera, kalau tadi saya lihat bendera ISIS," jelas Karyoto.

Senjata yang Sangat Mematikan

Karyoto menjelaskan, satu buah peluru senjata tajam saja sudah bisa melukai orang.

"Kalau di sana ada senpi kita bisa bayangkan, banyak sekali peluru tajamnya, satu orang bisa melukai satu orang," tegas Karyoto, Senin, masih dari Kompas.com.

Baca juga: Pengakuan Pegawai PT KAI Terduga Teroris Bekasi, Rutin Latihan Menembak di Gunung Geulis Bogor

Ia melanjutkan, jika peluru-peluru itu mengenai bagian organ vital, sangat membahayakan keselamatan.

"Kalau bisa mengenai pas di daerah tertentu, sangat bisa mematikan," tambah Karyoto.

Pendukung ISIS

Ahmad Ramadhan mengatakan, DE sering memberikan motivasi untuk berjihad.

"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," ungkapnya, Senin.

DE juga mengunggah postingan di Facebook yang berisikan pembaruan baiat dalam bentuk poster digital.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut belasan senjata api yang ditemukan di rumah terduga teroris di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Timur, bisa sangat mematikan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyebut belasan senjata api yang ditemukan di rumah terduga teroris di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Timur, bisa sangat mematikan. (Kompas.com)

"DE Mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa Arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi," paparnya.

Ramadhan menyebut peran DE juga sebagai seorang penggalang dana.

Namun, belum diketahui dana tersebut diberikan untuk siapa.

"Merupakan admin dan pembuat beberapa channel telegram arsip film dokumenter dan breaking news yang merupakan channel update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia," terangnya.

Sebagai informasi, DE merupakan karyawan BUMN yang terlibat jaringan teroris dan mengaku berbaiat kepada pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi pada 2014 silam.

Setelah berbaiat terhadap ISIS, DE mulai mempersiapkan diri untuk melakukan aksi teror di Indonesia.

Niatan DE untuk melakukan aksi teror muncul setelah peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, yang digerakkan ratusan tersangka terorisme pada 8 Mei 2018.

Baca juga: Ketua RT Tak Kaget Karyawan KAI Ditangkap Densus 88, Ternyata Pernah Jenguk Napi Teroris

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved