Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

'Allahu Akbar' Jeritan Korban Selamat saat Disiksa Oknum Paspampres usai Diculik dari Tokonya

Korban penculikan yang dikumpulkan dibagasi belakang diminta bergantian untuk pindah ke kursi tengah untuk disiksa jika tak memberikan uang tebusan

Penulis: Damanhuri | Editor: widi bogor
Kolase Tribun Bogor/istimewa
'Allahu Akbar' Jeritan Korban Selamat saat Disiksa Oknum Paspampres usai Diculik dari Tokonya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - 'Allahu akbar' itulah kalimat yang terlontar dari mulut ZF, korban selamat penculikan oknum Paspampres komplotan Praka RM.

ZF hanya bisa menjerit kesakitan saat dianiaya menggunakan kabel oleh pelaku penculikan oknum Paspampres.

Menurut ZF, bukan hanya dirinya yang saat itu diangkut oleh Praka RM yang mengaku sebagai aparat kepolisian.

Namun, ada juga sejumlah orang lainnya yang saat itu sempat disekap pelaku didalam mobil.

ZF bercerita, dirinya menjadi orang pertama yang dianiaya menggunakan kabel listrik saat pelaku meminta uang tebusan hingga puluhan juta rupiah.

Korban penculikan yang dikumpulkan dibagasi belakang diminta bergantian untuk pindah ke kursi tengah untuk disiksa jika tak memberikan uang tebusan.

"Saya duluan yang dipukul, karena saya duluan yang ditangkap. Sakitnya luar biasa, saya berulang kali teriak takbir. Saat saya terlalu berontak, saya disetrum hingga lemas," ungkap ZF.

Di saat seluruh badan sudah luka-luka, permintaan uang yang awalnya Rp 30 juta dikurangi menjadi Rp 20 juta.

Baca juga: Oknum Paspampres Penculik Imam Masykur Sempat Ketakutan, Korban ke-Dua Dibuang di Bogor

ZF lalu diperintahkan menghubungi temannya untuk meminta uang. Jumlahnya mereka dikte di telinga saya.

"Saya kasih Rp 8 juta, itu kiriman dari kawan. Uang di ATM juga diambil, Rp 800.000, juga di dalam kantong Rp 300.000, serta uang yang di laci toko. Totalnya mungkin sekitar Rp 10 juta," sebut ZF.

Menurutnya, pelaku tak segan melayangkan kabel listrik ke punggung korban jika mengaku tak punya uang sebagai tebusan.

"Mereka nggak mau dengar kata-kata tidak ada uang, langsung dipukul," kata ZF, salah satu korban selamat.

Warga Sawang, Aceh Utara ini mengaku, hingga kini masih belum berani kembali ke tempat usahanya diwilayah Bekasi, Jawa Barat.

"Sampai sekarang saya belum berani balik ke Jakarta bang. Trauma kali saya," kata ZF.

'Saya Ditelanjangi dan Disetrum sampai Lemas' Pengakuan Korban Selamat Penculikan Praka RM
'Saya Ditelanjangi dan Disetrum sampai Lemas' Pengakuan Korban Selamat Penculikan Praka RM (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

ZF bercerita, ia ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023 saat sedang berjualan di tokonya dikawasan Bekasi.

"Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri," turunyanya.

Baca juga: Tangis Ibunda Korban Penculikan Oknum Paspampres, Sempat Terima Ancaman Sebelum Putranya Dibunuh

Menurutnya, ada empat orang yang datang ke toko tempat ia berjualan, satu diantranya menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api yang disebutnya sebagai Praka RM, dan tiga lainnya mengenakan kemeja putih.

Mereka datang dengan wajah tertutup masker.

"Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda," kata ZF.

Ia bercerita, empat orang tersebut mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.

ZF mengaku jika kasus yang dialaminya berhubungan dengan bisnis obat Tramadol termasuk tiga orang lainnya yang ditangkap bersama saat itu.

"Satu orang lagi bukan, dia kalau tidak salah satpam di stasiun kereta api, orang Aceh juga. Dia dilepas dan tidak dipukul, tetapi uangnya semua habis dikuras," kata dia.

Meski penangkapannya itu terkait dengan bisnis Tramadol, tetapi ZF mengaku tidak tahu bagaimana hubungan Praka RM dan komplotannya dalam bisnis tersebut.

"Saat ditangkap itu, kami sudah menawarkan uang koordinasi yang akan diberikan rutin, tetapi dia tidak mau. Mereka hanya minta disediakan uang," tutur ZF saat ditemui di salah satu warung kopi di Banda Aceh seperti dilansir dari Serambinews.com, Senin (28/8/2023).

ZF bercerita, usai ditangkap dirinya dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju di dalam mobil dengan mata ditutup kain serta diperintahkan tidur di bagasi belakang.

Baca juga: FAKTA BARU : Oknum TNI Penculik Imam Masykur Ngaku Polisi, Korban Dibunuh Karena Tak Ditebus

Terkuak tampang oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik , Praka HS, dan Praka J yang sadis menganiaya pemuda Aceh bernama Imam Masykur pakai baju tahanan
Terkuak tampang oknum Paspampres, Praka Riswandi Manik , Praka HS, dan Praka J yang sadis menganiaya pemuda Aceh bernama Imam Masykur pakai baju tahanan (Youtube channel Kompas tv)

Sementara warga Aceh lainnya yang disekap bersama ZF ada yang menyetorkan Rp 6 juta dan yang paling besar Rp 21 juta.

"Jadi mereka memeriksa handphone kami, dan mencari kontak yang berhubungan dengan uang. Kami disuruh hubungi untuk meminta kembali uang itu," ujarnya.

ZF bersama empat orang lainnya dilepas pukul 02.00 WIB dini hari.

Mereka diturunkan di pintu tol keluar, terminal kampung rambutan.

Karena tak memiliki uang sepeser pun, ZF lalu mendatangi Alfamart meminta tolong agar dipesankan Grab, dan dibayar saat sampai di rumah.

"Saat itu saya putuskan pulang kampung. Saya pulang 20 hari kemudian, hanya mengandalkan fotokopi kartu keluarga karena KTP, SIM, handphone diambil mereka," tambah ZF.

Baca juga: TERUNGKAP! Korban ke-Dua Penculikan Dibuang di Tol Cikeas Bogor, Oknum Paspampres Sempat Ketakutan

Seperti diberitakan sebelumnya, Imam Masykur (25), pemuda asal Aceh meninggal dunia setelah dianiaya Praka RM, oknum anggota Paspampres dan dua anggota TNI lainnya.

Saat ini Pomdam Jaya sudah mengamankan 3 oknum TNI yang terlibat penganiayaan serta pembunuhan Imam Masykur.

Ketiga oknum TNI tersebut masing-masing berinisial Praka RM, Praka J, dan Praka HS.

Jasad Imam Masykur ditemukan warga di aliran Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat pada Selasa (15/8/2023) sekitar 12.30 WIB.

Sebelum dianiaya, Imam Masykur diculik bersama temannya berinisial H.

TERUNGKAP! Korban ke-Dua Penculikan Dibuang di Tol Cikeas, Oknum Paspampres Sempat Ketakutan
TERUNGKAP! Korban ke-Dua Penculikan Dibuang di Tol Cikeas, Oknum Paspampres Sempat Ketakutan (Kolase Tribun Bogor/istimewa)

Imam Masykur dan H lalu dibawa paksa para pelaku dari toko obat tempat mereka bekerja di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten pada 12 Agustus 2023.

Dia kemudian dianiaya dan dimintai uang Rp 50 juta agar bisa dibebaskan hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa 3 hari kemudian.

Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar, Selasa (29/8/2023) menjelaskan, tiga anggota TNI yang melakukan penculikan hingga penganiayaan mengaku sebagai anggota polisi saat beraksi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku menuduh korban yang merupakan pedagang kosmetik itu dituduh sebagai pedagang obat-obat ilegal.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban karena Korban diduga pedagang obat-obat ilegal (tramadol dan lain-lain)" kata  Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved