Ratusan Makam Dibongkar

Habib Hasan Ungkap Alasan Jasad Utuh dan Wangi Meski Dikubur Puluhan Tahun, Kasusnya Geger di Bogor

Peristiwa itu terjadi di Desa Kalong I dan Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Sebanyak 211 makam di dua desa tersebut dibongkar karena

Penulis: Reynaldi Andrian | Editor: widi bogor
Istimewa kolase
Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor mengungkap alasan jasad tetap wangi dan utuh meski sudah terkubur selama puluhan tahun seperti yang terjadi di Leuwisadeng Bogor, bahkan ia juga memberikan beberapa contohnya dnegan cerita Nabi 

Bahkan, kata Habib Hasan, jasad Nabi dan Rosul sudah dipastikan seperti itu.

"Para Nabi para Rosul dijaga jasadnya, dan sebagian aulia al qobar dijaga jasadnya," katanya.

Dalam hal ini, iapun menceritakan pengalaman yang terjadi di keluarganya dahulu.

Bahkan, kisah ini juga ia samakan dengan zaman Nabi dahulu.

"Almarhum ibu dari ibu saya namanya Syarifah Hababa Mariam binti Muhammad Mugaibil, saya dapat kabar dari Khali paman saya ketika menggali abahnya, ketika menggali untuk makam ibunya, digali terkena makam Mariam terlihat kain kafannya masih putih katanya, padahal sudah meninggal sekitar 50 tahun yang lalu, sekitar itu," jelasnya.

Makam jasad yang masih utuh dan wangi ketika dipindahkan karena berada di lahan milik PLN di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Selasa (5/9/2023).
Makam jasad yang masih utuh dan wangi ketika dipindahkan karena berada di lahan milik PLN di Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Selasa (5/9/2023). (TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)

"Masih terkenal beliau perempuan sholehah tak pernah keluar rumah, kecuali dengan izin suaminya," sambungnya.

"Hababa Mariam ini saya ingat kisahnya istri sahabat Nabi, beliau luar biasa sama suaminya. Sampai saat ini seperti beliau saya belum menemukan, Wallahualam. Tidak keluar rumah kecuali dengan izin suaminya," paparnya.

Lalu, ia juga menyambungkan kisahnya dengan kisah Nabi.

Masih di keluarga Mariam dan Muhammad, kali ini mereka kehilangan anaknya.

Dalam hal ini, kata Habib Hasan, Mariam bisa menyikapi perasaannya dan pasrah kepada Allah.

"Pernah ada susulan dari keluarganya bahwa ayahnya sakit, Hababa Mariam ini mengatakan 'ya Allah kirim salam ke abah, Insya Allah saya kesana menunggu Muhammad pulang saya mau izin' gak langsung pergi. Muhammad pulang dari kerja, masuk rumah, gak langsung diomongi. Muhammad pulang disenyumi wajahnya dilayani makan selesai makan semua baru ngomong, 'Muhammad tadi ada susulan dari rumah abah katanya abah sakit', 'oh ayo kesana', 'ayo Alhamdulillah' berangkat. setelah melayani suaminya baru ngomong," jelasnya.

"Kalo sekarang gimana ini? belum pulang ditelpon duluan, 'Muhammad ayo pulang ini abah sakit saya berangkat duluan ya nanti kamu nyusul'," ujarnya.

"Ditambah lagi lebih parah dari itu, salah satu putranya meninggal Hababa Mariam ini. Seorang ibu kehilangan putranya gimana? udah ditutupin semuanya selesai, ditaro," sambungnya.

"Muhammad pulang dari kerja gak dikasih tau dulu, dilayani makan sampai semuanya selesai baru disaih tau, 'Muhammad anak kita ini kan titipan dari Allah', 'iya kenapa', 'kalo titipan diambil sama yang punya kita kan harus rela', 'uya ada apa ini?', 'anak kita meninggal'," paparnya.

"Subhanallah, saya belum pernah jumpai perempuan luar biasa seperti itu ya, kita berdoa ke Allah semoga istri-istri kita seperti itu ya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved