Breaking News

Bayi Tertukar di Bogor

Meski Tahu Bukan Anak Biologisnya, Siti Mauliah Ngaku Kangen dengan Bayi yang Setahun Dirawatnya

Setelah berjuang selama setahun mencari keberadaan anak biologisnya yang tertukar, kini Siti Mauliah berhasil kembali bertemu dengan anak biologisnya.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Siti Mauliah, orang tua bayi tertukar di Bogor ungkap perkembangan masa bonding anaknya, Kamis (14/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISEENG - Memeluk buah hati yang sudah lama terpisah lantaran tertukar dengan orang lain menjadi hal yang diinginkan oleh Siti Mauliah.

Setelah berjuang selama setahun mencari keberadaan anak biologisnya yang tertukar, kini Siti Mauliah berhasil kembali bertemu dengan anak biologisnya.

Akan tetapi, proses pertukaran antar dua belah pihak yang tertukar ini tidak bisa dilakukan sekaligus, perlu adanya tahap bonding atau adaptasi selama satu bulan.

Pada tahap bonding ini, kedua bayi yang tertukar saat ini memasuki tahap inap di rumah orang tua kandungnya masing-masing.

Muhammad Gibran El Rumi kini menginap di rumah Siti Mauliah, sedangkan Muhammad Rangkuti Galuh kini menginap di rumah Dian.

Keduanya mulai menginap sejak hari Minggu (10/9/2023), hingga Kamis (14/9/2023) proses inap masih dilakukan.

Baca juga: Jeritan Batin Ibu Bayi Tertukar di Bogor, Siti & Dian Menangis Rindu Bayi yang Diasuh Selama Setahun

Selama masa inap ini, Siti Mauliah mengaku sangat merindukan anak yang sudah setahun dirawatnya, yaitu Muhammad Rangkuti Galuh yang sedang menginap di rumah Dian.

"Tetap hati mah berat sama Galuh walaupun sudah bersama dengan anak biologis, itu masih belum terobati dari kemarin sampai sekarang," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com di kediamannya di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor Kamis (14/9/1023).

Bahkan menurutnya, rindu yang terpendam ini lebih berat dibandingkan pada saat Siti Mauliah berjuang mencari keberadaan anak biologisnya.

Pasalnya, ia tak bisa melupakan saat-saat selama setahun merawat Muhammad Rangkuti Galuh.

"Bapak mengatakan sudah mah yang ada kita urusin, tapi tetep saya masih belum bisa karena Galuh ini anaknya selalu menghibur. Jadi dia selalu membuat saya kangen karna Galuh anaknya aktif," terangnya.

Siti Mauliah menambahkan, proses inap ini akan dilakukan hingga masa pertukaran tiba, yakni pada akhir September 2023.

Selama masa inap ini, kedua belah pihak orang tua sebisa mungkin untuk menahan diri agar tidak bertemu dengan anak yang sebelumnya sempat dirawat selama setahun.

"Kita sudah kesepakatan keluarga, tadinya kita coba satu atau dua malam aja, ternyata makin kesini anak makin baik jadi kita berpikir untuk bertahan dulu itu juga sudah diobrolkan dengan bu Dian," pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved