Update Kasus Suamiku Ternyata Perempuan, Ida Ditipu soal Pembelian Rumah, Taktik Pelaku Terungkap

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sudah jatuh tertimpa tangga, pepatah itu yang tengah dirasakan Ida Susanti.

Jadi sorotan setelah memviralkan kisah suamiku ternyata perempuan, Ida mengurai cerita soal penipuan pembelian rumah.

Belakangan terkuak kronologi Ida (58) wanita asal Surabaya yang kehilangan rumahnya gegara ditipu oleh suami palsu yang dikiranya pria tulen, tapi ternyata perempuan berlagak maco dan sengaja memalsukan identitas.

Rumah yang hilang milik Ida itu berlokasi di Pakuwon City, Taman Mutiara, kawasan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Kota Surabaya.

Rumah dua lantai tersebut, sejatinya milik Ida setelah diberi oleh suami palsunya berinisial NMS (60), pada tahun 2000. Ida bahkan telah mengantongi sertifikatnya.

Perlu diketahui, pria berinisial NMS (60) merupakan identitas samaran dari sosok wanita berinsial NMSJ alias OY, warga kelahiran Jakarta, tahun 1965 silam.

NMSJ sengaja menggunakan identitas palsu sebagai pria berinisal NMS untuk menipu Ida hingga menikahinya.

Ida menyadari bahwa dirinya ditipu pada tahun 2000. Kurang dari sepekan dirinya menggelar pernikahan.

Setelah memendam aib tersebut selama dua tahun, Ida akhirnya melaporkan perkara tersebut ke Mapolda Jatim, pada 8 Agustus 2002.

Pasca-laporan tersebut, ternyata diam-diam suami palsunya, NMS membuat sertifikat baru atas rumah tersebut ke pihak BPN.

Berdalih bahwa sertifikat asli rumah tersebut hilang. Padahal NMS tidak memilikinya, karena sejak awal sudah diserahkan ke Ida.

“Saya dapat telepon dari teman saya, 'rumahmu kamu jual.' Saya jawab enggak, karena sertifikat ada di saya. Tapi ternyata sudah muncul sertifikat baru yang suami (palsu) saya tanpa izin dan tanpa sepengetahuanku, memalsukan identitas, berdalih sertifikat itu hilang. Dan dia melaporkan ke BPN, ternyata dipalsukan dan direkayasa,” ujarnya saat ditemui awak media di kawasan Gubeng, Surabaya, Sabtu (30/9/2023).

Namun, dengan berbagai rekayasa identitas dan berkas-berkas soal pertanahan, NMS memperoleh sertifikat baru dari rumah tersebut dari BPN.

Setelah itu, NMS menjual sertifikat rumah tersebut kepada keponakannya sendiri, berinisil SS. Sosok pembeli; SS ternyata merupakan anak dari kakak NMS yang lain, berinsial JOS.

Otomatis, untuk perkara klaim kepemilikan sertifikat rumah tersebut. Bukan lagi perseteruan antara pihak Ida dengan pihak suami palsunya; NMS. Melainkan pihak Ida dengan pihak SS, keponakan suami palsunya.

“Jadi, selama ini saya sudah enggak ribut sama NMS, karena sertifikatnya sudah ganti. Dengan nama SS. Jadi saya sebenarnya ribut dengan SS. Tapi saya tetap fokus dengan NMS,” katanya.