26 Tahun Bersahabat, Pak Ambo Terancam Berpisah dengan Hewan Buas, Buaya Riska Difitnah Makan Orang

Kisah persahabatan antara manusia dengan binatang buas rupanya bukan hisapan jempol semata.

|
Penulis: yudistirawanne | Editor: widi bogor
Istimewa
Tangkapan layar momen kedekatan Pak Ambo dengan buaya Riska. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kisah persahabatan antara manusia dengan binatang buas rupanya bukan hisapan jempol semata.

Kisah seorang pria paruh baya dengan seekor buaya di Muara Sungai Guntung, Bontang, Kalimantan Timur, buktinya.

Fenomena langka itu dilakukan pria bernama Pak Ambo dan buaya yang diberi nama Riska.

Ikatan batin antara Pak Ambo dan buaya Riska sudah terjalin cukup lama.

Bahkan buaya Riska hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.

Pak Ambo tak menyangka jika buaya Riska begitu patuh dengannya.

Pak Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 26 tahun lalu.

Baca juga: Terungkap Lokasi Video Buaya Keluar dari Dalam Tanah, Ternyata Kejadiannya Sudah 2 Tahun Lalu

Saat itu, panjang Riska masih satu meter.

Pak Ambo tak terlalu menghiraukan buaya tersebut.

Ia tetap mendayung perahunya pulang ke rumah.

Namun, buaya itu ternyata mengikuti perahu Pak Ambo.

Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.

“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.

Baca juga: Cerita Pria 38 Tahun Selamat Dari Terkaman Buaya, Sempat Ditenggelamkan ke Dalam Sungai

Pak Ambo lalu memberikan nama Riska.

Alasannya sederhana, buaya itu betina.

Nama itu juga sama dengan nama perahunya.

“Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia. Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya,” kata Pak Ambo.

Buaya liar yang lehernya terlilit ban bekas terlihat di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, pada 15 Januari 2020.
Buaya liar yang lehernya terlilit ban bekas terlihat di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, pada 15 Januari 2020. (Kompas.com)

Pak Ambo sedih

Sementara itu, perasaan Pak Ambo tengah tak tenang.

Kegelisahan Pak Ambo bukan tanpa alasan.

Sebab, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur kabarnya bakal mengevakuasi buaya Riska.

Hal itu terjadi karena ada laporan soal buaya yang menerkam manusia di wilayah Pak Ambo.

"BKSDA Kaltim mau mengevakuasi buaya di sini, termasuk Riska," ucap Pak Ambo lewat Youtube fitriyani Riska.

Mendengar hal tersebut, Pak Ambo pasang badan dan minta bantuan.

"Bagi yang suka Riska tolong dukung. Sabar ya nak, bapa terus berjuang. Papi kan papanya putri," jelasnya.

Baca juga: Cerita Pria 38 Tahun Selamat Dari Terkaman Buaya, Sempat Ditenggelamkan ke Dalam Sungai

Lebih lanjut, Pak Ambo menegaskan jika buaya Riska difitnah.

"Saya ini orangtuanya, jadi saya berhak mendampinginya," bebernya.

"Ada penyerangan terhadap manusia. Tapi yang disangka Riska yang menerkam. Buaya lain itu, si ompong," sambungnya.

Pak Ambo menyayangkan korban yang lolos dari terkaman buaya karena ditolong warga, malah menuduh buaya Riska.

"Tapi korban yang diterkam masih menuduh Riska. Korban bikin laporan ke BKSD," tuturnya.

"Padahal warga sekitar menyaksikan jika pada malam itu buaya si ompong yang menerkam," ungkap Pak Ambo.

Kepada pihak terkait, Pak Ambo meminta agar buaya Riska jangan dievakuasi.

"Saya butuh dukungan, saya berjuang untuk tetap bersama Riska," tuturnya.

"Saya minta tolong agar Riska jangan ditangkap, karena nyawa pak ambo ada di Riska dan buaya Riska nyawanya ada di pak Ambo," jelas Pak Ambo.

"Saya sangat sedih jika harus berpisah dengan Riska," pungkas Pak Ambo.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved