IPB University

IPB University Beberkan Keunggulan Inovasi ‘Kampung Ramah Keluarga’

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang berinteraksi bahkan bertransaksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam

Editor: widi bogor
IPB University
Kampung Ramah Keluarga, digagas dan dikembangkan oleh Prof Euis Sunarti dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia IPB University. 

Kampung Ramah Keluarga merupakan bagian bahkan inti dari ‘Pembangunan Wilayah Ramah Keluarga’.

Konsep ini melibatkan berbagai pihak (pemerintah dan nonpemerintah) yang bekerja sama menciptakan suatu wilayah yang memiliki kapasitas daya dukung alam dan daya tampung lingkungan yang tinggi, serta sarana prasarana infrastruktur yang memungkinkan keluarga menjalankan fungsinya secara seimbang.

Upaya ini juga bertujuan agar para keluarga bisa memperoleh mata pencaharian yang menyejahterakan.

Prof Euis menuturkan, pembangunan wilayah ramah keluarga mendorong keluarga bertransaksi (materi, energi, informasi) dengan lingkungannya (alam, sosial, dan lingkungan yang dibangun manusia) secara baik dan positif agar pada gilirannya mendatangkan hasil berupa feedback yang positif.

Dengan cara itu, memungkinkan tercapainya kehidupan keluarga berkualitas dan lingkungan yang berkualitas dan berkelanjutan.

Transaksi keluarga yang tidak baik dengan lingkungan menyebabkan penurunan daya tampung lingkungan dan daya dukung alam, juga daya dukung sosial.

“Pengembangan inovasi sosial Kampung Ramah Keluarga di era digital dan Indonesia 4.0 menjadi aset penyiapan masyarakat menuju ‘Society 5.0’. Namun demikian, kekuatan ‘human, family and social capital’ yang menjadi spirit Kampung Ramah Keluarga hendaknya dikuatkan oleh informasi mengenai ragam perubahan sosial ekonomi dan prediksi konsekuensinya terhadap perubahan potret kehidupan keluarga,” paparnya.

Karena itu, menurut Prof Euis, diperlukan rekomendasi antisipasi perluasan kerentanan dan ancaman terhadap keluarga akibat perubahan global.

Untuk kepentingan tersebut, pemanfaatan secara optimal sistem digital, IoT dan big data untuk memprediksi dan memberikan rekomendasi kebijakan strategis pembangunan keluarga adalah keharusan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved