Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ganggu Pemandangan, Banner Parpol di Fly Over RE Martadinata Bogor Ditertibkan Tim Tangkas

Alat peraga kampanye (APK) berupa baliho dan banner partai politik ditertibkan Tim Tangkas pada Jumat (20/10/2023).

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Tim Tangkas saat membredel APK, Jumat (20/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Alat peraga kampanye (APK) berupa baliho dan banner Partai Politik ditertibkan Tim Tangkas pada Jumat (20/10/2023).

APK yang dibredel ini mejeng dan menjamur di sekitaran Fly Over RE Martadinata.

Wali Kota Bogor Bima Arya langsung memimpin Tim Tangkas kali ini.

Tim Tangkas ini gabungan dari Satpol PP, Dishub, DLH, Dinsos, serta Disperumkim Kota Bogor.

"Tim Tangkas ini adalah langkah membangun sistem. Karena capek kalau Wali Kota terus yang turun," kata Bima Arya kepada TribunnewsBogor.com.

APK yang berada di Fly Over RE Martadinata ini merupakan hasil keluhan warga.

Diakui Bima Arya, warga mengeluh karena pemandangannya terganggu.

"Tapi tadi khusus Jembatan RE Martadinata, kami menerima banyak sekali keluhan dari warga. Menghalangi pemandangan, membuat kumuh, makanya khusus Jembatan Marta Dinata kita tertibkan dulu," jelasnya.

Sebetulnya, Pemkot Bogor sendiri akan merumuskan penempatan APK ini.

Nantinya, akan ada ruas jalan yang diperbolehkan dan ruas jalan yang tidak diperbolehkan untuk APK ini.

"Ini sebetulnya masih dalam perumusan dan kesepakatan piminan partai. Kami sudah punya konsepnya. Tetapi insya Allah nanti hari Senin kami akan undang semua ketua-ketua partai untuk menyepakati mana yang boleh, mana yang tidak, ruas mana yang disiapkan, ruas mana yang tidak boleh," ujarnya.

Kedepannya, Tim Tangkas ini akan bekerja untuk menertibkan kesemrautan kota.

"Pertama, ketertiban. Jadi nggak boleh membiarkan kesemrawutan, parkir liar, tempat sampah yang tidak terangkut, sampah visual. Kedua, tentu masalah sosial. Setiap ada potensi ODGJ, atau penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan lain-lain. Jadi keamanan, kenyamanan, ketertiban, dan masalah sosial," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved