Sempat Menggunung dan Berbau Tak Sedap, Begini Kondisi Tumpukan Sampah di Bojonggede Sekarang

Sebelumnya, sampah di lokasi tersebut mengeluarkan bau tak sedap dan menumpuk hingga setinggi dua meter.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Kondisi terkini lokasi tumpukan sampah di Kampung Mesjid, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor saat ini, Rabu (25/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Masih ingat dengan tumpukan sampah di tengah pemukiman padat penduduk di Kampung Mesjid, Desa Bojonggede, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor?

Kini kondisinya berbanding terbalik 180 derajat dengan kondisi sebelumnya pada tiga bulan yang lalu.

Sebelumnya, sampah di lokasi tersebut mengeluarkan bau tak sedap dan menumpuk hingga setinggi dua meter.

Bahkan, karena bau yang tak sedap tersebut berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang berada tepat di samping tumpukan sampah tersebut menjadi terganggu.

Mulai dari masyarakat, pemerintah desa, hingga Pemerintah Kabupaten Bogor turun tangan menangangi permasalah sampah tersebut.

Saat ini, gundukan tanah di lokasi tersebut pun sudah rata dan tak lagi terlihat kumuh seperti sebelumnya.

Di lokasi tersebut pun kini terdapat sebuah bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan.

"Rencananya posyandy, nanti setelah berdiri dijadiin posyandu sama pos swadaya, pos swadaya itu sekretariat RW sama kantor PHBI masjid, sama tempat olahraga," ujar Fahri, ketua RW setempat, Rabu (25/10/2023).

Pertama, area tersebut bisa digunakan sebagai sarana olahraga masyarakat berupa lapangan bulutangkis, atau akan digunakan sebagai tempat bermain anak.

"Kalau fasilitas umum kan bisa berbentuk lapangan atau sarana bermain, dampak positif negatinya akan kita lihat, azas manfaatnya akan kita lihat," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Bojonggede, Dede Malvina menjelaskan, terdapat beberapa opsi yang bisa digunakan untuk memanfaatkan area tersebut.

"Bisa untuk fasilitas umum, bisa berbentuk lapangan atau sarana bermain, dampak positif negatinya akan kita lihat, azas manfaatnya akan kita lihat," ujarnya, Senin (10/7/2023).

Selain itu, kata dia, terdapat juga opsi lain yang bisa dipilih untuk memanfaatkan area tersebut.

Opsi tersebut adalah pemanfaatan lahan sebagai ketahanan pangan yang mana desa siap untuk membantu anggarannya.

"Ketika lembaga ketahanan pangan itu akan masuk maka akan kita siapkan anggaran pokmas yang kehilangan pekerjaan dari pengelolaan sampah tersebut," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved