Yosef Tersangka Kasus Subang Masih Bisa Senyum Meski Tangan Diborgol, Senang Saat Istri Muda Datang

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dua tersangka pembunuhan kasus Subang, Jawa Barat yang menghilangkan nyawa ibu dan anak kini sudah ditahan oleh polisi.

Kasus ini pun terungkap karena adanya pengakuan dari salah satu tersangka.

Pada Senin pekan lalu, Danu mengakui perbuatannya kepada penyidik Polda Jawa Barat.

Dari pengakuannya itu, polisi langsung menetapkan Danu dan empat orang lainnya sebagai tersangka.

Mereka adalah Yosef, Mimin, Arighi dan Abi.

Bahkan, dari kelima tersangka ini merupakan orang terdekat atau saudara korban.

Kedua korban yang bernama Tuti dan Amalia itu dibunuh secara sadis di kediamannya pada Agustus 2021 silam.

Lalu, hubungan kelima tersangka ini adalah keluarga, antara lain Danu merupakan keponakan korban.

Yosef sebagai mantan suami Tuti sekaligus ayah Amalia.

Sedangkan Mimin adalah istri muda Yosef, serta Arighi dan Abi merupakan anak Mimin.

Namun, dari lima tersangka hanya dua yang sudah dilakukan penahanan oleh polisi.

Sedangkan, tiga tersangka lainnya belum ditahan.

Mereka adalah Mimin, Arighi dan Abi.

Baca juga: Terseret Jadi Tersangka Kasus Subang, Sikap Dua Anak Mimin ke Yosef Jadi Sorotan: Tidak Ada Dendam?

Hal itu dikarenakan polisi belum menemukan bukti kuat untuk ketiganya bisa ditahan, tetapi statusnya saat ini sudah menjadi tersangka.

Dalam hal ini polisi pun mengharuskan ketiganya untuk wajib lapor.

Setelah Danu dan Yosef ditahan, polisi pun langsung melakukan pra rekonstruksi pada Kamis lalu.

Hingga akhirnya pada Senin kemarin, polisi kembali menggelar rekonstruksi di TKP.

Saat itu hanya Danu lah yang dihadirkan dalam rekonstruksi ulang.

Tetapi Yosef tidak hadir dalam rekonstruksi ulang itu.

Ternyata tidak hadirnya Yosef bukan tanpa alasan.

Ia sedang menjalani pemeriksaan di RS Polri Sartika Asih, Bandung pada Senin 23 Oktober 2023 kemarin.

Ternyata pemeriksaan itu terkait olah TKP yang dilakukan, yakni pemeriksaan darah.

Momen saat Yosef di RS Polri Sartika Asih itu dibagikan oleh pengacaranya, Asep Risnandar melalui akun TikTok-nya.

Dalam keterangannya, ia menjelaskan kalau tim pengacara dan polisi sedang di rumah sakit menemani Yosef pemeriksaan darah.

"Saya dan tim pengacara tersangka kasus Subang membersamai petugas kepolisian melaksanakan pemeriksaan darah tersangka di RS Polri Sartika Asih Bandung. Kegiatan ini merupakan rangkaian program olah TKP yang akan dilaksanakan hari ini (Selasa kemarin)."

Lalu, dalam tayangan video berdurasi 1 menit itu Yosef juga ditemani oleh penyidik dari Polda Jawa Barat.

Baca juga: Bocor Percakapan Yosef soal Motif Kasus Subang, Rebut Kekuasaan, Ada Temuan Siswa Fiktif di Yayasan

Saat itu, Yosef terlihat menggunakan peci putih dengan baju tahanan berwarna biru, Polda Jawa Barat.

Bahkan tangannya pun tampak diborgol.

Namun, saat pemeriksaan bukannya menyesali perbuatannya, ia malah terlihat senyum bahkan tertawa.

Dengan santainya Yosef mengobrol dengan tim pengacara lorong rumah sakit.

Bahkan, Yosef pun tiba-tiba terlihat senang dengan senyumannya.

Hal itu karena Mimin istri muda serta Arighi dan Abi anak sambungnya datang ke ke rumah sakit.

Padahal saat itu status ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Terlihat saat datang, Mimin langsung cipika cipiki dengan Yosef.

Lalu, Arighi dan Abi pun mencium tangan Yosef yang sedang diborgol.

Ekspresi Yosef pun tampak senang saat itu.

Rara pawang hujan ikut olah TKP

Sementara itu saat olah TKP, ada seseorang yang menjadi sorotan.

Ia adalah pawang hujan spesialis MotoGP Mandalika, Rara.

Baca juga: Kebohongan Rara di Olah TKP Subang, Ngaku Dipanggil Penyidik Untuk Terawang Golok, Cari Panggung?

Namun, dalam hal ini keberadaan Rara sepertinya kurang disukai oleh banyak orang.

Karena saat itu, Rara datang untuk menerawang keberadaan giolok, sebagai alat bukti yang digunakan Yosef dalam pembunuhannya.

Pengacara Yosef, Rohman menjelaskan bahwa ia kaget saat melihat Rara ada di TKP.

"Saya kaget dapat berita itu. Ada Rara masuk police line, kan masyarakat umum tidak boleh dong katanya di TKP orang bergerumul melihat di TKP. Cukup kaget melihat Rara ada di dalam. Saya asumsikan itu bagian dari pihak kepolisian yang dimintai, karena keahlian," kata Rohman saat diwawancara Tribun Jabar.

Iapun menyayangkan kalau kasus pembunuhan ini disangkut pautkan dengan hal mistis.

Bahkan, ia juga meragukan kalau Rara bisa mendapatkan apa yang polisi inginkan.

"Perkara ini sudah 2 tahun ditambah lagi kearifan lokal yang dihubungkan nuansa mistik, ini hukum harus diuji secara rasional, tidak boleh ada penyesatan seperti itu. Kenapa ilmu pengetahuan dikedepankan menguji tindak pidana, karena ilmu pengetahuia bisa dipertanggungjawbakan secara logis," katanya.