Melihat Alat Pemantau Cuaca di Stasiun BMKG Citeko Puncak Bogor, Warga Boleh Datang Langsung

Menurut Kepala Stasiun Metereologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, setidaknya ada 7 alat yang memantau kondisi alam di Puncak Bogor.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Kepala Stasiun Metereologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, Membuka Alat Pengukur Suhu Udara, Kabupaten Bogor, Kamis (26/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan salah satu lembaga yang bekerja memantau cuaca yang ada di seluruh penjuru Nusantara.

Di Bogor sendiri ada beberapa kantor BMKG, salah satunya di Citeko, Puncak Bogor.

Beberapa fasilitas yang ada BMKG Citeko seluruhnya merupakan alat yang digunakan yang bersinggungan dengan alam, utamanya cuaca.

Menurut Kepala Stasiun Metereologi BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, setidaknya ada 7 alat yang memantau kondisi alam di Puncak Bogor.

"Kalau di sini standar ya ada 7 unsur pengamatan seperti arah angin, kecepatan angin, tekanan udara, suhu udara, kelembaban udara, penyinaran matahari dan terakhir adalah jarak pandang, untuk seberapa jauh kita mengenali sejauh berapa benda," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Kamis (26/10/2023).

Ia melanjutkan, alat yang dimiliki BMKG Citeko itu semuanya bekerja selama 24 jam nonstop.

Baca juga: Mengenal Sosok Fathuri, Kepala BMKG Citeko yang Punya Pengalaman Berkesan Dengan SBY dan Jokowi

Alat tersebut akan mengirimkan data hasil pemantauan ya selama 3 jam sekali.

"Pengamatan tiap jam, semua di stasiun meteorologi 24 jam. Kita kirim beritanya setiap 3 jam, kita pertukaran secara internasional," ungkapnya.

Meskipun stasiun BMKG Citeko berada di puncak Bogor, tetapi secara radius jangkauannya cukup luas.

"Secara sinoptik luasannya 30 kilometer bisa mewakili, walaupun untuk hujan bisa berbeda-beda. Paling tidak radiusnya 30 kilometer," terangnya.

Ia menjelaskan, masyarakat bisa langsung melihat alat-alat yang digunakan oleh BKG untuk melakukan pemantauan cuaca.

"Syaratnya datang membuat surat, nanti kita sediakan waktunya, intinya si kita bisa kapan aja kalau tidak ada kegiatan mendesak. Berapa kali juga kita menerima mahasiswa, sekolah (pelajar) bahkan sampai TK pun pernah kesini, sebab bagi mereka juga menarik hujan seperti apa. Kerja kita soalnya tidak terlihat, tapi data kita dipertukarkan secara internasional," tandasnya.  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved