Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pemkot Bogor Ngotot Ingin Ubah Kawasan Suryakencana Jadi Mirip Malioboro, Kajian Ini Mulai Dilakukan

UPTD yang mulai dikaji Pemkot ini berkaca pada kawasan Malioboro. Di Malioboro ada beberapa UPTD yang memang mengelola Malioboro ini.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ilustrasi kawasan Suryakencana Kota Bogor yang akan dibuat KEK. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor 'ngotot' jadikan Kawasan Suryakencana menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti kawasan Malioboro, Yogyakarta.

Kajian cepat terkait KEK saat ini sudah mulai dilakukan.

"Pak wali minta kajian cepat terkait kawasan ekonomi khusus dan juga otoritas. Itu lebih kepada aspek tata kelola dan kelembagaan pada satu kawasan," kata Kepala Bappeda Kota Bogor, Rudi Mashudi dikutip Kamis (26/10/2023).

Rudi melanjutkan, nantinya jika sudah final, ada satu kelembagaan tata kelola yang dimungkinkan berjalan dan sangat teknis.

Itu adalah Unsur Pelaksana Teknik Dinas (UPTD).

"Kami diminta pak wali mematangkan itu. Memang ada alternatif lain. Selain UPTD," tambahnya.

UPTD yang mulai dikaji Pemkot ini berkaca pada kawasan Malioboro.

Di Malioboro ada beberapa UPTD yang memang mengelola Malioboro ini.

"Untuk UPTD yang berjalan itu Yogyakarta. Itu melalui UPT Malioboro dan Taman Budaya," ungkapnya.

Bapeda pun akan bekerja keras guna mewujudkan hal ini bisa terlaksana pada akhir tahun ini.

"Kita harus kerja keras karena beberapa hal terkait dengan kajian. Kita harus lihat dari KEK itu sendiri. Kalau melihat ekonomi, disini (Suryakencana) kan sudah berjalan ekonominya," ujarnya.

Sementara itu, terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya tetap mengingkan Surken ini harus dikelola dengan khusus.

Baca juga: Hunting Street Food di Jalan Suryakencana, Ini 5 Kuliner Bogor yang Khas dan Terkenal Enak

"Jadi masih dikaji. Tapi intinya saya mengusulkan Surken ini dikelola secara khusus," kata Bima Arya.

Dia melanjutkan, untuk bisa menjalankan hal itu perlu fokus yang tinggi.

"Karena penanganannya juga harus fokus, tidak bisa sambi. Karena ada masalah keamanan, ektertiban, kebersihan, melindungi cagar budaya, sekaligus memaksimalkan potensi yang ada di sini. Harus melibatkan semua yang ada di sini," jelasnya.

Bima Arya pun menegaskan, sebelum Desember konsep ini harus berjalan.

"Targetnya sebelum Desember konsepnya itu harus sudah jalan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved