Kasus Pembunuhan di Subang
Sebut Yoris Pelit ke Ayahnya, Pengacara Yosef Blak-blakan Soal Yayasan: Dia Hidup dari Dana BOS
Pengacara tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang Yosef Hidayah, Rohman Hidayat kini blak-blakan mengungkap dana yayasan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengacara tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang Yosef Hidayah, Rohman Hidayat kini blak-blakan mengungkap dana yayasan.
Menurut Rohman, sejak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu tewas, yayasan dikuasai oleh Yoris Rama Amarullah.
Anak sulung Tuti dan Yosef ini bahkan mengelola dana BOS.
Rohman juga mengatakan kalau Yoris sehari-harinya hidup dari dana BOS tersebut.
Sebab menurut dia, Yoris tidak memiliki pekerjaan lain selain memanfaatkan uang yayasan.
"Yoris itu gak punya penghasilan selain dari dana BOS, yang punya otoritas sekarang ngurus sekolah itu Yoris," kata Rohman saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (8/11/2023).
Bahkan ia mengatakan bahwa selama ini Yosef dijatah oleh Yoris dalam hal uang yayasan.
"Bapaknya memang dikasih sama Yoris, tapi yang mengelola dana BOS itu adalah Yoris," kata dia.
Untuk membiayai hidupnya sehari-hari, Yoris hanya bergantung pada dana BOS tersebut.
"Yoris itu gak punya pekerjaan, dia hidup dari dana BOS," tegasnya.
Ia pun kemudian meminta pengacara Yoris untuk tidak sembarangan bicara.
"Dicek dulu kliennya. Kliennya itu gak punya pekerjaan, hidup dari dana BOS. Enggak ada penghasilan yang lain," beber Rohman.
Tak hanya itu, Rohman juga mengungkap kalau Yoris pelit ke ayah kandungnya sendiri.
"Yoris itu pelit ngasihnya juga ke bapaknya, diatur kalau ngasih duit ke bapaknya juga," katanya.

Rohman juga mengungkap bahwa saat ini yang memiliki otoritas keuangan dan mengelola keuangan yayasan adalah Yoris.
"Yoris dari awal juga, kecuali waktu ada almarhum. Semenjak tidak ada almarhum keuangan itu dikelola oleh Yoris," ungkapnya.
"Jadi ketika gak ada almarhum itu yang diuntungkan Yoris, dia mengelola keuangan," tambahnya.
Sementara itu, Yoris menceritakan bahwa ayahnya mencairkan dana yayasan dua hari setelah Tuti dan Amel dibunuh.
"Saya di rumah Wa Lilis, papah pengen cairin uang yayasan, yang ditunjuk (jadi bendahara) itu Danu," kata Yoris beberapa waktu lalu.
Saat itu Yoris pun tidak setuju dengan keinginan sang ayah.
"Saya bilang, kita lagi berduga, boro-boro mikirin uang," tambahnya.
Namun rupanya uang itu tetap dicairkan oleh Yosef, dan Yoris mengaku tidak ikut campur.
Kemudian beberapa waktu kemudian, Yosef sempat meminta uang Rp 100 ribu ke Yoris.
"BAP pertama papah pernah bilang 'A doain papah, kalau gini mah papah jadi tersangka soalnya banyak sidik jari papah di TKP'," ungkap Yoris.
Lalu esok harinya Yosef sudah menggandeng kuasa hukum.
"Pas waktu itu dia bilang kayak gitu, terus pas hari itu dia udah punya pengacara lagi," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.