Sisi Lain Bogor
Menguak Sejarah Warung Pertama di Puncak Bogor, Karyawan Kebun Teh Sudah Buka Lapak Sejak Tahun 1980
Ade menjelaskan kalau pada tahun 1980-an itu kebanyakan yang berjualan di Jalan Raya Puncak Bogor ialah karyawan perkebunan teh.
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
Saat ini jagung bakar yang dijualnya itu alami penurunan yang sangat drastis, dirinya hanya mampu menjual 10 kilogram jagung bakar saja perharinya.
Menurutnya hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya tempat wisata di Puncak Bogor.
"Faktornya ya karena makin banyak pariwisata di puncak, pengujung tersebar, dulu mah ke puncak nongkrongnya ke warung," terangnya.
Selain mengenang masa-masa kejayaan, Ade juga bercerita kalau sebelum adanya jalan tol para pejabat tinggi provinsi Jawa Barat yang akan melangsungkan kegiatan di Jakarta, pernah mampir di warung Rindu Puncak miliknya.
"Dulu pejabat Provinsi dari Bandung mau ke Jakarta kan lewat sini, dulu mah pernah ada yang mampir. Waktu gubernurnya Dede Yusuf, pernah mampir ke sini itu pohonnya masih ada (di belakang warung)," kata dia.
Saat ini Ade hanya bisa mengenang kenangan manis puluhan tahun lalu, baik persoalan pendapatan maupun kunjungan dari pejabat.
"Cuman begitu ada jalur tol, Cipularang sampai ke Jakarta itu jadi sepi," tutupnya.
| Asal Muasal Nama Jembatan Satu Duit Kota Bogor, Sudah Ada Sejak Era Kolonial Belanda |
|
|---|
| Mirisnya Hotel Tertua di Kota Bogor, Nyaris Roboh Ditelan Zaman, Dulu Sempat Jadi Lokasi Syuting |
|
|---|
| Cerita Sekolah Rakyat dan Kewedanan Zaman Dulu di Kota Bogor, Kini Berubah Jadi Pusat Perbelanjaan |
|
|---|
| Deretan Nama Jalan dari Sosok Pejuang di Bogor Saat Perangi Penjajah, Tak Banyak yang Tahu |
|
|---|
| Melihat Kehidupan Warga Bantaran Sungai di Kota Bogor, Dibayangi Ancaman Banjir dan Longsor |
|
|---|
