Cerita Warga Panaragan Bogor, Rumahnya Sempat Terendam Air Sungai Cisadane, Panik Alarm Banjir Mati
Air Sungai Cisadane naik ke permukiman warga serta merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian hampir sedada orang dewasa.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Aliran Sungai Cisadane yang berada di wilayah Kampung Panaragan RW 007 dan RW 006, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, terlihat diam namun mengerikan.
Aliran sungainya terlihat sangat deras dan warnanya pun cokelat pekat.
Namun, imbas dari melupnya Sungai Cisadane tersebut imbasnya sudah dirasakan oleh 49 KK yang tinggal di kawasan ini.
Pada kemarin, Rabu (29/11/2023) kemarin, air Sungai Cisadane naik ke permukiman warga serta merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian hampir sedada orang dewasa.
Seolah tak kapok, warga yang tinggal di kawasan ini memilih bertahan tinggal di kawasan ini.
"Warga sudah biasa jadinya. Karena disini kan emang langganan banjir juga," kata Rika Sabar Putri Ketua Kelurahan Tangguh Bencana Panaragan kepada TribunnewsBogor.com.
Tiang pengingat ketinggian tinggi muka air Cisadane pun dipasang dekat bibir sungai.
Dengan maksud sebagai tanda ketika Cisadane mengamuk.
"Itu tiang untuk ngukur tinggi air. Biasanya jadi patokan warga kalau air naik," kata warga sekitar, Akmal kepada TribunnewsBogor.com.
Tiang ini memiliki tinggi sampai 300 centimeter atau 3 meter di atas permukaan sungai.
Tiang ini jika aliran Sungai Cisadane naik, maka alarm peringatan banjir akan bunyi.
"Sistemnya gitu. Kalau naik ini langsung bunyi alarmnya. Warga sudah tahu kalau alarm bunyi langsung keluar rumah," tambahnya.
Baca juga: Usai Tempat Tinggalnya Diterjang Banjir, Warga Panaragan Bogor Kini Sibuk Berjibaku Bersihkan Lumpur
Namun, untuk kejadian semalam, alarm banjir ini mati dan warga pun terancam.
Alarm tersebut mati lantaran saat kejadian banjir dan listrik pun padam.
"Nah kalau semalam jadi warga gatau. Karena kan alarmnya juga mati," ujarnya.
Alhasil, kerugian warga yang rumahnya terdampak pun di kawasan ini terhitung cukup banyak.
Terutama kerugian materil yang memang merusak barang-barang elektronik.
"Kerugiannya banyak. Karena kan warga gatau tiba-tiba air udah naik dan tinggi. Ya kalau kerugiannya sih macem-macem. Terutama elektronik ya," ungkapnya
| Tingkatkan Literasi dan Kesadaran Lingkungan, Sekolah Insantama Bogor Gelar Maca Expo |
|
|---|
| Era Keterbukaan Publik, Sekdakot Bogor Denny Mulyadi Ingatkan Jangan Mempersulit Askes Informasi |
|
|---|
| Pemkab Bogor Buka Pendaftaran PKL di CFD Tegar Beriman Melalui Sistem Barcode, Tanpa Pungutan Biaya |
|
|---|
| Cuaca Kota Bogor Hari Ini Sabtu 8 November 2025, Hujan Ringan dari Pagi hingga Sore, Malam Berawan |
|
|---|
| Tak Punya Jembatan, Warga Tanjungsari Bogor Sudah Puluhan Tahun Bawa Jenazah Lewat Sungai |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/ane-yang-meren.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.