Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kesaksian Korban Erupsi Gunung Marapi Sebelum Dievakuasi, Sempat Telepon Kakak: Kaki Mau Patah

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pendaki wanita terjebak di Gunung Marapi, viral di media sosial. Korban sempat menelepon keluarganya

Editor: khairunnisa
kolase Instagram
Nasib pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi. Korban sempat kirim video dengan kondisi wajah yang memprihatinkan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kesaksian korban erupsi Gunung Marapi yang belum dievakuasi akhirnya terungkap.

Ternyata korban sempat menelepon keluarganya saat Gunung Marapi eruspi.

Yasirli Amri, mahasiswa Politekni Negeri Padang mengurai detik-detik saat ia jadi korban erupsi Gunung Marapi.

Untuk diketahui, Yasirli merupakan satu dari 12 pendaki Gunung Marapi yang saat ini masih belum ditemukan.

Sepupu Yasirli, Ahmad Gandi Sabri (28) mengatakan, Yasirli mendaki Gunung Marapi pada Jumat (1/12/2023).

Yasirli berangkat bersama teman kampusnya yang berjumlah 18 orang.

"Adik saya itu sempat minta izin untuk berangkat ke orang tuanya dan diizinkan," kata Sabri, Senin, melansir TribunPadang.com.

Memasuki hari ketiga sejak Yasirli berangkat atau setelah Gunung Marapi meletus, ia menghubungi ayahnya melalui sambungan telepon sekira pukul 17.30 WIB.

Dalam komunikasi itu, anak bungsu dari dua bersaudara itu menyebut, lokasinya di sekitaran cadas dan terakhir bersama rombongan di dekat tugu Abel.

Kepada ayahnya, Yasirli mengatakan, dirinya kehausan dan sudah tidak kuat lagi berjalan.

"Di telepon itu, ia menyebut bahwa dirinya haus, kakinya rasa mau patah dan tidak sanggup lagi berjalan," terang Sabri.

Yasirli juga mengirimkan video singkat ke keluarga.

Setelahnya, ia tak bisa lagi dihubungi.

Baca juga: Misteri Keberadaan 20 Pendaki yang Terjebak di Gunung Marapi Erupsi, Terkuak Kondisi Korban Selamat

Tubuh Zharifah Zahrim Febrina Diselimuti Abu

Sementara itu, sebuah video yang memperlihatkan seorang pendaki wanita terjebak di Gunung Marapi, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak seorang wanita berambut panjang tubuhnya diselimuti abu erupsi.

Wanita itu adalah Zhafirah Zahrim Febrina, mahasiswi Politeknik Negeri Padang.

Ternyata, video itu sengaja direkam oleh Zhafirah untuk dikirimkan kepada sang ibu.

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan, saat ini Zhafirah telah berhasil dievakuasi.

Nasib pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi. Korban sempat kirim video dengan kondisi wajah yang memprihatinkan
Nasib pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi. Korban sempat kirim video dengan kondisi wajah yang memprihatinkan (kolase Instagram)

"Dia korban yang terjebak di Gunung Marapi, (sudah) berhasil dievakuasi," ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Senin, melansir Kompas.com.

Setelah berhasil dievakuasi, Zhafirah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang.

Mahasiswi berusia 19 tahun itu mengalami luka bakar di tubuhnya.

Ibu Zhafirah, Rani Radelani mengatakan, barang-barang anaknya hilang pasca menghadapi situasi sulit saat erupsi Gunung Marapi.

Video itu, lanjut Rani, dikirim oleh Zhafirah melalui ponsel pendaki lain yang tercecer.

"Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia."

"Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya)," terang Rani, dikutip dari TribunPadang.com.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Kisah Muhammad Afif & Yasirli, Pendaki Gunung Marapi Terjebak Erupsi: Kami Sembunyi ke 'Jalan Tikus'

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved