Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Siasat Ayah di Jagakarsa 3 Hari Tinggal Bersama Mayat 4 Anak, Panca Lakukan Ini Demi Bertahan Hidup

Terungkap siasat ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah demi bertahan hidup saat tinggal bersama 4 jasad anaknya. Panca blak-blakan ke penyidik

Editor: khairunnisa
Kompas.com/Facebook
Terungkap siasat ayah di Jagakarsa bernama Panca Darmansyah demi bertahan hidup saat tinggal bersama 4 jasad anaknya 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Siasat ayah di Jagakarsa demi bertahan hidup saat tinggal bersama 4 jasad anaknya terungkap.

Pria bernama Panca Darmansyah itu diam-diam mengatur rencana dalam menghabisi nyawa keempat anaknya.

Diwartakan sebelumnya, pria 40 tahun itu diduga merupakan pembunuh keempat anaknya.

Empat korban berinisial VA (6), S (4), A (3), dan AS (1) dibunuh Panca pada Minggu (3/12/2023).

Lalu jenazah 4 korban baru ditemukan warga pada Rabu (6/12/2023).

Artinya, sang ayah hidup tiga hari bersama mayat anak-anak yang dibunuhnya dengan tangan kosong itu.

Dibekap

Soal kapan waktu tewas keempat anak tak berdosa itu sempat menjadi misteri.

Sebab jenazahnya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.

Namun seiring pemeriksaan polisi, Panca mengakui perbuatannya.

Baca juga: Isi Laptop Ayah Bukti Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Ada Video Sadis hingga Curhat Istri Selingkuh

Dia yang tega menghabisi nyawa keempat anaknya, serta kapan pembunuhan itu dilakukannya.

Terlebih, Panca dengan sadar merekam aksi kejinya itu hingga pengakuan soal waktu pembunuhan menjadi terkonfirmasi.

"Pembekapan pakai tangan ya. Dibekap di hari Minggu pada tanggal 3 Desember 2023, sekitar pukul 13.00 sampai dengan pukul 14.00," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (8/12/2023).

Bintoro juga menjelaskan, Panca membunuh anak-anaknya dengan cara dibekap menggunakan tangan kosong.

Momen keharmonisan ayah di Jagakarsa sebelum habisi nyawa keempat anaknya dengan cara tragis. Pelaku dan istrinya mesra ajak putrinya jalan-jalan
Momen keharmonisan ayah di Jagakarsa sebelum habisi nyawa keempat anaknya dengan cara tragis. Pelaku dan istrinya mesra ajak putrinya jalan-jalan (kolase Youtube)

Satu per satu dari mulai anak yang paling muda hingga yang paling tua dibuat mati lemas.

"Terhadap keterangan tersangka dalam hal ini, saudara P yang bersangkutan menyampaikan bahwa memang benar yang bersangkutan melakukan pembunuhan secara bergantian," kata AKBP Bintoro.

"Dilanjutkan anak korban inisial A juga umur tiga tahun. Selanjutnya, anak korban yang ketiga umur empat tahun. Dan terakhir, anak korban yang tertua umur tahun," lanjutnya.

Setiap anak dibekap selama 15 menit hingga Panca diduga membutuhkan waktu selama satu jam untuk membunuh keempatnya.

"Pengakuan daripada si pelaku, bahwa yang bersangkutan melakukan pembunuhan dengan cara membekap mulut korban satu per satu."

"Setelah 15 menit tidak bernapas, yang bersangkutan bergantian terhadap korban berikutnya," papar AKBP Bintoro.

Setelah membekap hingga tewas anaknya sendiri, Panca tidak mengubur anaknya.

Dia justru menata mayat anaknya di kasur dalam kamar tidur.

Lantas, di dekat mayat anaknya itu, Panca meletakkan mainan.

"Yang bersangkutan kemudian sempat menata berupa mainan dari para korban," kata Bintoro.

Pesan Berdarah

Sebagai informasi, jasad keempat anak tersebut ditemukan membusuk di dalam kamar rumah kontrakan mereka, sekitar pukul 14.50 WIB.

Usai mendapat laporan warga, polisi langsung bergegas ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan olah TKP.

Berdasarkan penelusuran polisi di Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan jasad keempat anak tersebut, terdapat sebuah pesan berdarah yang tertulis di atas lantai.

Pesan itu berwarna merah dan diduga ditulis dengan darah oleh Panca.

Kematian seolah jadi kado ulang tahun terakhir dari ayah jasad 4 anak di Jagakarsa.
Kematian seolah jadi kado ulang tahun terakhir dari ayah jasad 4 anak di Jagakarsa. (Kolase Youtube Devnisa dan Ist)

"Betul, kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di lokasi.

Adapun pesan itu bertuliskan 'Puas Bunda, Tx for ALL'.

Walau demikian, Ade menyebut belum diketahui secara pasti siapa yang menulis pesan tersebut.

Pihaknya akan mendalami tulisan itu untuk mengungkap kasus ini.

Selanjutnya, tulisan tersebut nantinya bakal diuji di laboratorium untuk mengetahui secara pasti siapa yang menuliskannya.

Minum Isotonik

Setelah tega membunuh empat anaknya, Panca rupanya masih berusaha untuk bertahan hidup.

Pasalnya meski diduga sempat ingin bunuh diri, ditubuh Panca Darmansyah hanya ditemukan sejumlah luka sayatan kecil yang tidak mematikan.

Hal tersebut dibeberkan Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto.

"Terdapat luka yang dicurigai sebagai luka percobaan bunuh diri. Ada luka pada lengan bawah (pergelangan) kiri, perut, dan kaki," tutur Hariyanto ketika dikonfirmasi, Jumat (8/12/2023).

Luka pada tiga bagian tubuh tersebut berada di titik pembuluh darah. Namun, sayatan tidak menyebabkan pendarahan.

"Sayatan tidak dalam. Jadi tidak sampai (pembuluh darah), kulitnya luka-luka sedikit," ucap dia.

Saat pertama kali ditemukan warga pada Rabu (6/12/2023) siang, Panca dalam keadaan lemas tergeletak telanjang di kamar mandi kontrakannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Di sekitar tubuh Panca, terlihat bertebaran 4 botol kosong minuman isotonik merek Mizone.

Panca diduga menghabiskan minuman tersebut demi tetap hidup dan tak dehidrasi.

Pada Rabu (6/12/2023) pagi, Panca sempat minta tolong tetangganya membelikan 4 botol Mizone yang diminumnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 3 Hari Ayah di Jagakarsa Tinggal Bersama 4 Anak yang Dibunuhnya hingga Membusuk, Ini yang Dilakukan

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved