Aksi Kebut-kebutan Truk Tambang Tewaskan Ibu Anak, Camat Parungpanjang Bela Sopir: Cuma Mau Parkir

Soal Kecelakaan di Parungpanjang, Camat Icang Aliudin berdalih truk tambang yang melintas tanpa muatan dan hendak parkir.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Instagram Icang dan Ist
Tanggapan Camat Parungpanjang soal kecelakaan truk tambang yang tewaskan ibu dan anak. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Camat Parungpanjang Icang Aliudin menanggapi soal kecelakaan truk tambang yang menewaskan ibu dan anak di wilayahnya.

Apalagi kecelakaan itu terjadi bukan di jam operasional truk tambang tersebut melintas.

Namun ia berdalih kalau truk tambang yang melintas sebelum pukul 22.00 WIB itu tidak bermuatan.

Kecelakaan dua truk tronton pengangkut tambang terjadi di Jalan Raya Sudamanik, Desa Gorowong, Parungpanjang, Bogor.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/12/2023) pukul 15.30 WIB.

Korban ibu dan anak meninggal di lokasi akibat tertimpa badan truk tambang.

Kapolsek Parungpanjang, Kompol Suharto menuturkan, peristiwa itu berawal saat dua truk tersebut datang bersamaan dari arah Cigudeg menuju Parungpanjang.

Saat di pertigaan, truk tronton dengan nomor polisi B 9903 PYT bersamaan dengan truk colt diesel bernomor polisi B 9561 FPA berbelok kencang membanting strir.

Di saat yang berbarengan, sedang melintas pengendara motor bernama Isnawati (34) bersama anaknya.

Kemudian truk terbalik menimpa Isnawati bersama sang anak.

Isnawati dan anaknya pun tewas seketika di lokasi kejadian akibat tertimpa truk tambang tersebut.

"Sudah ditangani melalui olah TKP dan korban sudah dievakuasi ke puskesmas terdekat, serta sopir truk sudah diamankan di polsek," kata Suharto dikutip dari Kompas.com, Senin (18/12/2023).

Dilihat dari video yang beredar di media sosial, truk itu tampak membawa muatan.

Hal itu terlihat dari banyaknya material pasir dan batu di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Kondisi jalanan di Parungpanjang Bogor setelah insiden ibu dan anak tewas tertimpa truk mengejutkan. Bukannya ada penjagaan ketat soal truk tambang yang melintas, jalanan di sana justru kian ramai
Kondisi jalanan di Parungpanjang Bogor setelah insiden ibu dan anak tewas tertimpa truk mengejutkan. Bukannya ada penjagaan ketat soal truk tambang yang melintas, jalanan di sana justru kian ramai (kolase Instagram)

Kemudian terlihat pula ada eksavator yang sedang mengeruk isi muatan di dalam truk tersebut.

Sementara itu, Camat Parunpanjang Icang Aliduin berdalih bahwa truk tersebut hendak parkir.

"Mobil tersebut sebenarnya yg isi bila blm jam 22 mlm tdk melintas cuma ditempatkan ke kantor parkir yg disediakan di tanah masyarakat," kata Icang dikonfirmasi TribunnewsBogor.com melalui pesan WhatsApp, Senin.

Ia pun mengklaim pihak Dishub dan polisi terus melakukan pengawasan agar truk tidak melintas di luar jam operasional.

Icang juga menyampaikan bela sungkawa atas kematian warganya akibat truk tambang tersebut.

"Kami dari jajaran tripika turut berduka cita dgn kejadian itu," katanya.

Ia pun berharap semoga rencana jalan khusus tambang segera digarap tahun 2024, dan bisa selesai tahun 2025.

"Karena masalah truk tambang yg melintas di Cigudeg Parungpanjang bisa terselesaikan bika ada jln khusus tambang," pungkas Icang Aliduin.

Aturan operasional truk tambang ini sudah diatur dalam Perbup 120 tahun 2021.

Perbup itu dibuat untuk membatasi operasional truk tambang agar hanya bisa melintas pada waktu malam pukul 22.00 WIB - 05.00 WIB.

Namun pada kenyataannya banyak truk tambang yang melanggar.

Bahkan warga Parungpanjang sempat demo dengan adanya pelanggaran tersebut.

Namun saat itu Icang justru meminta warga untuk tak perlu lagi menggelar aksi.

"Buat apa? Menguras-nguras energi. Kan jawabannya sudah jelas lah, bisa diinformasikanlah," kata dia Minggu (19/11/2023).

Diakui Icang dirinya pun tak bisa berbuat apa-apa meski warga mendemo dirinya.

"Kalau pun aspirasi ke saya, apa palagi jawabannya, kan sama," jelasnya.

Sebab menurut Icang, pihak kecamatan bukan penentu kebijakan terkait operasional truk tambang ini.

"Lebih baik kalau masih penasaran lanjut ke gubernur, ngobrol ke sana lebih enak, daripada ngobrol di sini," jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved