Ingin Bertemu Pengemis A Kasian A di Gunung Salak Bogor?, Pengunjung Wajib Bayar Rp 40 Ribu

Pasalnya, wanita paruh baya itu meminta-minta kepada pengendara yang lewat dengan cara yang cukup unik.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Gerbang masuk kawasan TNGHS wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jumat (12/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PAMIJAHAN - Seorang pengemis wanita di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak ( TNGHS ) menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Pasalnya, wanita paruh baya itu meminta-minta kepada pengendara yang lewat dengan cara yang cukup unik.

Dengan mengenakan jas hujan plastik berwarna biru sambil memegang baskom sebagai wadah uang, ia memohon belas kasih dengan intonasi nada yang membuat siapapun mendengarnya akan terngiang-ngiang.

Padahal kalimat yang dilontarkan oleh pengemis itu sangat sederhana.

"A kasian a, a kasian a. Teh kasian teh, kasian teh," ucap pengemis tersebut dengan nada khasnya.

Bagi yang penasaran dan ingin melihat pengemis di lereng Gunung Salak itu bisa langsung mengunjungi kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Namun, untuk masuk ke kawasan tersebut pengunjung wajib membayar tiket masuk ketika di pintu gerbang.

Adapun biaya tiket yang harus dibayarkan oleh pengunjung yakni Rp 40 ribu untuk dua orang dengan mengunakan satu kendaraan roda dua.

Rincian untuk satu tiket masuk tersebut meliputi Rp 10.500 untuk jasa informasi wisata, Rp 5 ribu untuk karcis masuk pengunjung, dan Rp 2 ribu untuk asuransi.

Selain itu, pengunjung pun harus melewati akses jalan bebatuan jika ingin melihat secara langsung pegemis yang sedang viral itu.

Saat TribunnewsBogor.com mencoba mendatangi lokasi, sayangnya pengemis wanita paruh baya itu sedang tidak ada.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun TribunnewsBogor.com, pengemis itu beraktifitas saat hari libur yang notabenenya sedang ramai pengunjung.

"Engga ada kalau hari biasa mah, biasanya week end," ujar salah satu petugas tiketing di gerbang masuk wisata Gunung Bunder, Jumat (12/1/2024).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved