Tiket Calon Wali Kota Bogor 2024 dari Golkar untuk Siapa ? Dedie Rachim Punya Modal Politik Kuat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tiket calon Wali Kota Bogor 2024 untuk siapa ?

Pertanyaan ini menjurus pada isu bahwa Partai Golkar menyiapkan tiket calon Wali Kota Bogor untuk Dedie Rachim.

Di sisi lain, Partai Golkar juga memiliki kader yang digadang menjadi calon Wali Kota Bogor 2024 yakni Rusli Prihatevy.

Rusli merupakan Ketua DPD Partai Golkar periode 2020 - 2025.

Dia juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.

Sedangkan Dedie Rachim kini masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor.

Dedie berasal dari non partai.

"Dia (Dedie Rachim) sebagai orang non parpol penting untuk membangun komunikasi para pihak yang berpotensi mendukung dirinya sebagai calon Wali Kota Bogor," kata Dosen Komunikasi Politik Universitas Pakuan Bogor David Rizar Nugroho pada TribunnewsBogor.com Selasa (16/1/2024).

David berpendapat ragu bila Partai Golkar memberi tiket calon Wali Kota Bogor untuk Dedie Rachim.

"Saya kurang yakin Golkar tiba-tiba mengeluarkan SK untuk Dedie. Tapi komunikasi politik sudah bisa dibangun, pendekatan partai besar yang di survey masuk parliamentary threshold itu hal wajar dibangun dari sekarang," kata David.

Apalagi menurut David, Dedie memiliki posisi politik yang sangat kuat di Kota Bogor.

"Dedie Rachim posisi politiknya sebagai Wakil Wali Kota, calon petahana yang punya modal politik kuat sebagai calon petahana yang diharapkan bisa melanjutkan kepemimpnan Bima Arya," katanya.

Perlu diingat bahwa Partai Golkar sudah memberi tiket pada sejumlah kader untuk menjadi calon kepala daerah.

David Rizar Nugroho berpendapat tiket itu diberikan untuk memenangkan partai dalam Pileg 2024.

"Walaupun saya melihat Golkar juga sudah mengeluarkan rekomendasi pada beberapa kadernya sebagai kepala daerah, seperti Ridwan Kamil sudah dapat tiket dia untuk mencalonkan. Supaya termotivasi untuk memenangkan partainya saat Pilpres dan legislatif," katanya.

Perlu diingat kembali, Pemilu 2024 akan dimulai dengan Pilpres dan Pileg pada 14 Februari 2024.

Kemudian Pilkada 2024 pada 27 November 2024.

Kini menurut David, semua partai tengah berkonsentrasi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

"Semua kandidat bupati, wali kota, gubernur tuh masih menunggu hasil Pilpres dan Pileg. Karena itu lah yang menjadi dasar untuk koalisi pada pemilihan kepala daerah," katanya.

Perlu diingatkan kembali, Partai Golkar dari hasil Pemilu 2019 mendapat 5 kursi di DPRD Kota Bogor.

Namun kata David jumlah kursi tersebut bisa saja berubah pada Pileg 2024 mendatang.

"Partai gak berani gambling menyatakan dukungan, sikap politik hari ini, karena mereka masih menunggu berapa kursi yang diperoleh dalam Pileg 2024. Golkar punya 5 kursi, hasil pileg besok apa tetap, apa nambah atau berkurang," katanya.

Walau begitu menurut David, Dedie Rachim dinilai perlu membangun komunikasi dari sekarang.

"Tentu tantangannya lebih berat dari nonparpol ketimbang parpol karena kecenderungnnya parpol itu mencalonkan kader terbaik dengan mempertimbangkan elektabilitas dan popularitas," kata David Rizar Nugroho.

Sebelumnya Dedie Rachim mengapresiasi kabar soal rekomendasi dari Partai Golkar.

Dedie menganggap, tiket calon Wali Kota Bogor 2024 tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kinerjanya selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota Bogor.

"Saya sangat merasa terharu, bisa ada partai yang perhatian ke kinerja saya," kata Dedie Rachim.

Dedie mengaku belum mendapatkan tiket dari Partai Golkar sebagai calon Wali Kota Bogor 2024.

"Baru dengar juga dari wartawan. Termasuk rekomendasi tunggal atau pasangan, itu saya belum dengar. Intinya mau apapun, tentu keputusan dari partai, mereka tentu punya pertimbangan," kata Dedie Rachim.(*)